selalu.id – Kebun Binatang Surabaya (KBS) diharapkan berkembang lebih modern dan inovatif, tidak hanya sebagai destinasi wisata konvensional. Salah satu program yang dinilai perlu dikembangkan adalah Night Zoo, yang bisa menjadi daya tarik baru bagi pengunjung yang kini mulai berkurang.
Baca Juga: Komisi A DPRD Surabaya Desak Pemkot Tindak Tegas Panti Pijat dan Spa Bermasalah
Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono, menegaskan bahwa pemilihan Direktur Utama (Dirut) KBS yang baru harus mempertimbangkan rekam jejak keberhasilan serta visi yang jelas.
“Dirut KBS yang baru harus memiliki visi yang sesuai dengan keinginan Pemkot dan Wali Kota. Selain itu, yang terpenting adalah rekam jejaknya. Jangan sekadar janji, tapi harus ada success story dari pengalaman sebelumnya,” ujar Baktiono, Rabu (26/3/2025).
Menurutnya, pemimpin KBS yang baru harus mampu meningkatkan jumlah pengunjung tidak hanya pada hari libur, tetapi juga di hari biasa, serta tetap menjaga fungsi konservasi dan edukasi.
Baktiono menyoroti bahwa KBS tidak boleh stagnan sejak didirikan pada 1916. Ia bahkan menilai beberapa fasilitas, seperti diorama ikan, lebih baik sebelum tahun 2000 dibandingkan saat ini.
“Harus punya visi jangka panjang untuk pengembangan KBS, bahkan membuka KBS kedua. Tidak hanya di Wonokromo, tapi juga di lokasi lain yang bisa menarik lebih banyak wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota,” tegasnya.
Baca Juga: Segel Dibuka, DPRD Surabaya Tekankan PTC Tak Boleh Lepas Tangan
Salah satu konsep yang disoroti adalah pengembangan Night Zoo, yang diharapkan bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun, ia menilai konsep ini belum dikelola secara optimal.
“Konsep malam hari itu belum berjalan maksimal. Night Zoo bisa dibuat lebih menarik dengan menambahkan restoran, hiburan yang tidak mengganggu hewan, atau bahkan penginapan,” paparnya.
Baca Juga: Pemkot Diminta Cabut Izin Tenan Es Krim Beralkohol, DPRD Surabaya: Jangan Anggap Enteng
Menurutnya, pengembangan Night Zoo dapat dilakukan dengan menambahkan berbagai fasilitas pendukung agar wisatawan tidak hanya datang di siang hari, tetapi juga menikmati pengalaman unik di malam hari.
Lebih lanjut, Baktiono menekankan pentingnya kerja sama dengan pengusaha dan sponsor untuk mengembangkan KBS agar lebih menarik bagi pengunjung. Ia menyebut konsep wisata modern seperti Taman Safari Bali bisa menjadi referensi bagi KBS.
“Kenapa konsep seperti itu tidak bisa diterapkan? Sehingga pengunjung tidak kesulitan mencari parkir, bisa datang sore atau malam, parkir di Terminal Intermoda Joyoboyo, lalu menikmati KBS, Kota Lama, atau Tunjungan dalam satu rangkaian wisata,” jelasnya.
Editor : Ading