Selasa, 15 Jul 2025 08:50 WIB

Walikota Eri Disebut Galak ke Minimarket tapi Letoy ke Penunggak Pajak Milyaran

  • Reporter : Ade Resty
  • | Minggu, 15 Jun 2025 20:18 WIB

Selalu.id– Aliansi Madura Indonesia (AMI) yang menilai sikap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi terkesan tebang pilih dan tidak adil dalam penegakan aturan usai sidak jukir liar di toko-toko modern.

Wakil Ketua AMI, Zahdi, mengatakan bahwa penindakan terhadap toko-toko kecil yang melanggar aturan parkir memang terlihat tegas, namun di sisi lain, pemerintah kota justru terkesan diam terhadap para pengusaha besar dan pengembang properti yang menunggak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga miliaran rupiah.

Baca Juga: Cegah Kenakalan Remaja, Surabaya Terapkan Kampung Pancasila di Setiap RW

“Penegakan hukum semestinya tidak tebang pilih. Kalau mau tegas, ya berlaku adil. Jangan cuma berani pada toko kecil yang tampak di permukaan, tapi malah bungkam pada para penunggak pajak besar yang sudah bertahun-tahun,” ujar Zahdi, Minggu (15/6/2025).

Menurut Zahdi, selama beberapa tahun terakhir AMI menemukan sejumlah pengembang dan pemilik lahan besar di Surabaya yang masih memiliki tunggakan PBB dalam jumlah fantastis. 

Bahkan, menurut data yang dikumpulkan dari dokumen publik dan lapangan, potensi tunggakan tersebut mencapai miliaran rupiah.

“Kalau sikap tegas itu diarahkan ke para penunggak pajak, berapa ratus miliar potensi PAD yang bisa diselamatkan? Ini jauh lebih penting dibanding menyegel toko karena pelanggaran parkir,” lanjutnya.

AMI juga menilai aksi sidak dan penyegelan toko yang kerap dilakukan Pemkot hanya menonjolkan kesan dramatis di depan publik, tapi tidak menyentuh akar persoalan, yakni ketimpangan dalam tata kelola fiskal kota.

Baca Juga: Surabaya Terapkan Jam Malam, Remaja Dilarang Kelayapan di Atas 22.00 WIB

Sebagai bentuk dorongan transparansi, Zahdi menantang Pemerintah Kota Surabaya untuk membuka ke publik data para pengusaha dan pengembang yang masih menunggak pajak. 

Menurutnya, keterbukaan informasi merupakan fondasi utama dalam membangun kepercayaan publik.

“Kalau Pemkot merasa tidak pilih kasih, buka saja daftar penunggak pajaknya. Tunjukkan siapa saja yang belum bayar, dan apa yang sudah dilakukan untuk menindak mereka. Rakyat berhak tahu,” tegasnya.

Baca Juga: Soroti Setoran Parkir Minimarket, Wali Kota Eri: Ada Manipulasi

Zahdi menambahkan bahwa keberanian seorang pemimpin seharusnya tidak hanya terlihat saat menghadapi pelaku usaha kecil, melainkan juga ketika berani menindak pelaku pelanggaran dari kalangan berpengaruh.

Lebih lanjut Zahdi menyampaikan pesan moral kepada Wali Kota Surabaya agar tidak hanya tampil tegas kepada yang lemah.

“Kami tidak menolak penegakan aturan, tapi rakyat ingin keadilan. Jangan cuma galak ke toko-toko kecil, tapi malah lembek ke penunggak pajak besar. Kalau berani ke rakyat kecil, harus lebih berani ke yang kuat,” tandasnya.

Editor : Yasin