selalu.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), anak perusahaan Pelindo di bawah Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), kembali menegaskan komitmennya terhadap praktik bisnis bersih dan berkelanjutan. Hal ini dibuktikan lewat audit eksternal Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berbasis ISO 37001:2016 dan Sistem Manajemen Keberlangsungan Bisnis (BCMS) berbasis ISO 22301:2019.
Baca Juga: Pemindahan Terminal Petikemas Makassar ke Makassar New Port Tuntas Tahun 2027
Audit dilakukan oleh British Standards Institution (BSI), lembaga sertifikasi internasional, selama tiga hari di akhir April 2025, tak lama setelah momentum Lebaran. Waktu audit dipilih secara strategis, menyusul tingginya aktivitas pengiriman bingkisan yang rentan terhadap potensi pelanggaran etika.
Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, menyatakan audit ini memperkuat posisi TPS sebagai pelabuhan yang menjunjung tinggi transparansi dan tanggung jawab operasional.
Baca Juga: PT Terminal Petikemas Surabaya Rayakan HUT ke-26 dengan Aksi Nyata Lestarikan Lingkungan
"TPS tidak hanya fokus menjaga kelancaran layanan, tapi juga terus memperbaiki diri sesuai dinamika industri," ujarnya, Selasa (6/5/2025).
Upaya tersebut diwujudkan dalam sosialisasi rutin standar sistem kepada internal dan mitra kerja, termasuk penegasan larangan suap, gratifikasi, dan pungutan liar. TPS bahkan mendistribusikan stiker berisi kanal pelaporan pelanggaran demi menciptakan budaya pelabuhan bersih.
Baca Juga: Pelindo Petikemas Aktif Lakukan CSR untuk Masyarakat Sekitar Pelabuhan
Di sisi lain, sistem BCMS yang diterapkan TPS memastikan kesiapsiagaan perusahaan menghadapi gangguan tak terduga, dari cuaca ekstrem hingga krisis operasional. “Kami menjaga komunikasi intensif dengan pengguna jasa dan pemangku kepentingan untuk mengantisipasi fluktuasi volume layanan,” tambah Erika.
Editor : Ading