Senin, 19 Mei 2025 09:47 WIB

SITALAS Diakui Nasional, Aspirasi Anak Surabaya Dipantau Real-Time 24 Jam

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 25 Apr 2025 10:32 WIB
Aspirasi anak Surabaya

Aspirasi anak Surabaya

selalu.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berhasil menjadikan Sistem Informasi Kota Layak Anak Surabaya (SITALAS) sebagai model percontohan nasional. Aplikasi ini dikembangkan sejak 2023 sebagai sarana bagi anak-anak untuk menyampaikan aspirasi secara langsung dan transparan.

SITALAS dirancang khusus untuk menampung aspirasi serta usulan anak-anak di Surabaya. Melalui aplikasi ini, anak-anak tidak hanya dapat menyampaikan masukan, tetapi juga memantau sejauh mana tindak lanjut yang dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Tips Mudik Sehat Bersama Anak, Dokter National Hospital Beri Panduan Lengkap

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa seluruh masukan yang masuk melalui SITALAS dapat dipantau perkembangannya secara real-time.

"Setiap masukan atau aspirasi anak-anak yang disampaikan bisa dipantau progresnya melalui aplikasi SITALAS," kata Eri Cahyadi, Senin (21/4/2025).

Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ini juga menegaskan, SITALAS menjadi wadah penting bagi anak-anak untuk mengetahui program-program Pemkot Surabaya, termasuk kegiatan Forum Anak Surabaya (FAS) dan organisasi anak lainnya.

"Misalnya, anak-anak memberikan masukan ke Dinas Pendidikan, maka masukannya bisa dilacak sampai sejauh mana ditindaklanjuti," ujarnya.

SITALAS dilengkapi fitur unggulan seperti enam klaster pengembangan Kota Layak Anak, indikator Kecamatan Layak Anak, Kelurahan Layak Anak, serta kanal untuk Mitra Anak.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, mengungkapkan bahwa SITALAS mendapat apresiasi dari UNICEF, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), serta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

"Mereka menilai SITALAS sebagai platform inovatif yang mampu menampung suara dan usulan anak-anak Kota Pahlawan secara nyata," kata Irvan.

Baca Juga: Ajak Gen Z Musrenbang di Kelurahan, Wali Kota Eri Saring Aspirasi Pemuda

Karena itu, inovasi ini kini diadaptasi secara nasional menjadi Sistem Usulan Anak Nasional atau Suara Makna. Meski begitu, Irvan menegaskan bahwa versi asli SITALAS tetap memiliki keunggulan, terutama dalam akuntabilitas dan transparansi.

"Anak-anak yang melapor bisa melihat bukti dukung realisasi usulan mereka secara langsung, apakah sudah ditindaklanjuti dan sejauh mana. Ini praktik baik partisipasi anak dalam pembangunan," jelasnya.

Pengguna SITALAS tidak hanya berasal dari Forum Anak Surabaya, tetapi juga Forum Anak di tingkat kecamatan dan kelurahan, sehingga setiap wilayah administratif memiliki kanal partisipatif tersendiri.

Selain itu, SITALAS berkontribusi dalam penyediaan data layanan anak secara komprehensif yang menjadi sumber penting dalam perencanaan anggaran di tingkat kelurahan dan kecamatan.

Baca Juga: Polemik Dugaan Penganiayaan yang Melibatkan Anak Anggota Dewan Surabaya, Begini Penjelasan Kuasa Hukum

Dalam pelatihan dan sosialisasi SITALAS pada Jumat (11/4/2025), Irvan juga mengapresiasi Forum Anak Surabaya atas peran aktif mereka sebagai pelopor, pelapor, dan penggerak utama dalam memastikan suara anak-anak dihargai.

"Dari pelatihan ini, kami berharap seluruh perangkat daerah, kecamatan, dan kelurahan memahami cara kerja SITALAS dan memanfaatkan fitur-fiturnya secara maksimal. Membangun kota yang ramah anak adalah tanggung jawab kolektif kita semua," tuturnya.

Untuk menjamin efektivitas pelaksanaan, monitoring SITALAS dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk (DP3A-PPKB) Kota Surabaya. Jika terdapat kasus sulit, DP3A-PPKB akan berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk tindak lanjut.

"Kalau ada kasus yang tidak bisa ditangani kelurahan dan kecamatan, DP3A-PPKB akan koordinasi dengan APH," pungkas Irvan. (ADV)

Editor : Ading