Rabu, 26 Mar 2025 19:16 WIB

Usai Retret, Eri Cahyadi-Armuji Gelar Syukuran bersama 50 Anak Yatim

  • Reporter : Ade Resty
  • | Minggu, 02 Mar 2025 11:33 WIB

Advertise - IDUL FITRI 1446H ARIF FATHONI

Selalu.id - Setelah menjalani retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji kembali ke Balai Kota dengan menggelar syukuran bersama anak yatim piatu.

Acara tersebut diisi dengan silaturahmi, doa bersama, serta santunan bagi 50 anak yatim, sebagai refleksi awal Ramadan, Sabtu (1/3/2025).

Baca Juga: Begini Reaksi Eri Cahyadi Soal Video Penyalahgunaan Dana Kampanye PDIP

Kegiatan ini tak hanya dihadiri oleh jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya, tetapi juga melibatkan organisasi masyarakat (ormas), tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga para pengusaha.

Dalam sambutannya, Eri Cahyadi menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi simbol kebersamaan dalam membangun Kota Surabaya.

“Saya ingin menyamakan visi-misi pembangunan kota ini bersama masyarakat. Surabaya tidak bisa maju hanya dengan kerja pemerintah, tetapi harus melibatkan semua pihak,” ujar Cak Eri, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Usai Lelang Jabatan, Wali Kota Eri Rotasi Pejabat Setelah Lebaran

Di momen ini, Cak Eri juga mengajak warga Surabaya yang mampu untuk ikut berkontribusi dalam membantu mereka yang kurang beruntung.

Advertise - Idul Fitri 1446H dr akma

“Hari ini saya memulai dengan berbagi bersama anak yatim, karena saya ingin menggerakkan semangat gotong royong. Warga yang mampu, ayo sisihkan sedikit rezeki untuk membantu saudara-saudara kita yang membutuhkan,” ucapnya.

Baca Juga: Surabaya Tuan Rumah Munas VII APEKSI, Sambut 98 Wali Kota se-Indonesia

Ajakan ini bukan tanpa alasan. Cak Eri menegaskan bahwa anggaran Pemkot Surabaya sebesar Rp 12 triliun tidak cukup untuk mengentaskan seluruh persoalan kota, termasuk penanganan banjir yang bisa mencapai Rp 9,3 triliun, Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda) Rp 2 triliun, serta bantuan kesehatan sebesar Rp 1,4 triliun.

“Dengan keterbatasan anggaran, kita harus menetapkan skala prioritas. Namun, jika ada partisipasi dari warga yang mampu, kita bisa lebih cepat membantu masyarakat yang membutuhkan,” jelasnya.

Editor : Yasin