selalu.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mengumumkan kolaborasi strategis antara Kementerian Desa dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mempercepat pembangunan ekonomi desa. Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kongres Muslimat NU XVIII yang berada di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/2/2025).
Yandri menjelaskan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada kesamaan visi dan misi dalam memberdayakan masyarakat desa. Berbagai program Kementerian Desa, seperti Desa Wisata, Desa Bebas Sawah, dan Desa Ramah Ibu dan Anak, dinilai memiliki sinergi yang kuat dengan program-program Muslimat NU. "Banyak sekali potensi sinergi yang bisa kita kembangkan bersama Muslimat NU," ujar Yandri kepada awak media, Kamis (13/2/2025).
Baca Juga: Kongres Muslimat NU: Arifah Chori Fauzi Terpilih Ketua Umum, Khofifah Geser ke Dewan Pembina
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah program makan siang bergizi bagi anak-anak di desa. Kementerian Desa akan bekerja sama dengan Muslimat NU untuk mensuplai bahan baku dan menumbuhkan ekonomi lokal melalui program ini. "Muslimat NU akan dilibatkan secara aktif dalam menyukseskan program makan siang bergizi ini, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengelolaan distribusi," jelas Yandri.
Kolaborasi ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kementerian Desa akan memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada Koperasi Anisa, koperasi milik Muslimat NU. "Kami akan membantu permodalan dan pengembangan usaha Koperasi Anisa agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi di desa-desa," tambah Yandri.
Yandri meyakini bahwa kolaborasi antara Kementerian Desa dan Muslimat NU akan mempercepat terwujudnya cita-cita Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari desa. Program-program pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan akan lebih efektif dan terarah dengan adanya sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat.
"Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa dan Muslimat NU, kita yakin pembangunan desa akan lebih cepat terwujud. Gerakan ekonomi di desa akan semakin tumbuh dan berkembang, sehingga kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat," pungkas Yandri.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi kemitraan strategis antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam pembangunan nasional. Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini agar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Sekadar diketahui, Kementerian Desa akan segera merilis daftar desa yang akan diprioritaskan dalam program kolaborasi ini. Informasi lebih lanjut akan diumumkan melalui situs resmi Kementerian Desa dan saluran komunikasi resmi lainnya.Kementerian Desa dan Muslimat NU Kolaborasi Bangun Ekonomi Desa
Baca Juga: Mendikdasmen - Muslimat NU Perkuat Pendidikan Karakter Anak Usia Dini
selalu.id – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, mengumumkan kolaborasi strategis antara Kementerian Desa dan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk mempercepat pembangunan ekonomi desa. Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kongres Muslimat NU XVIII yang berada di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Kamis (13/2/2025).
Yandri menjelaskan bahwa kolaborasi ini didasarkan pada kesamaan visi dan misi dalam memberdayakan masyarakat desa. Berbagai program Kementerian Desa, seperti Desa Wisata, Desa Bebas Sawah, dan Desa Ramah Ibu dan Anak, dinilai memiliki sinergi yang kuat dengan program-program Muslimat NU. "Banyak sekali potensi sinergi yang bisa kita kembangkan bersama Muslimat NU," ujar Yandri kepada awak media, Kamis (13/2/2025).
Salah satu fokus utama kolaborasi ini adalah program makan siang bergizi bagi anak-anak di desa. Kementerian Desa akan bekerja sama dengan Muslimat NU untuk mensuplai bahan baku dan menumbuhkan ekonomi lokal melalui program ini. "Muslimat NU akan dilibatkan secara aktif dalam menyukseskan program makan siang bergizi ini, mulai dari penyediaan bahan baku hingga pengelolaan distribusi," jelas Yandri.
Kolaborasi ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kementerian Desa akan memberikan dukungan permodalan dan pendampingan usaha kepada Koperasi Anisa, koperasi milik Muslimat NU. "Kami akan membantu permodalan dan pengembangan usaha Koperasi Anisa agar dapat menjadi motor penggerak ekonomi di desa-desa," tambah Yandri.
Baca Juga: Kongres Muslimat NU XVIII: Dukungan Penuh di Masa Jabatan Kedua Khofifah
Yandri meyakini bahwa kolaborasi antara Kementerian Desa dan Muslimat NU akan mempercepat terwujudnya cita-cita Presiden Joko Widodo untuk membangun Indonesia dari desa. Program-program pemberdayaan ekonomi dan pengentasan kemiskinan akan lebih efektif dan terarah dengan adanya sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat.
"Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah desa dan Muslimat NU, kita yakin pembangunan desa akan lebih cepat terwujud. Gerakan ekonomi di desa akan semakin tumbuh dan berkembang, sehingga kesejahteraan masyarakat desa dapat meningkat," pungkas Yandri.
Ia berharap kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagi kemitraan strategis antara pemerintah dan organisasi masyarakat dalam pembangunan nasional. Lebih lanjut, ia mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini agar dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat desa di seluruh Indonesia.
Sekadar diketahui, Kementerian Desa akan segera merilis daftar desa yang akan diprioritaskan dalam program kolaborasi ini. Informasi lebih lanjut akan diumumkan melalui situs resmi Kementerian Desa dan saluran komunikasi resmi lainnya.
Editor : Ading