selalu.id - Pelantikan pengurus Karang Taruna di Kecamatan Bulak, Surabaya dihadiri sekitar dua ribu pemuda sembari menggelar sholawatan, di halaman Taman Suroboyo, Kenjeran, pada Minggu (30/7/2023) malam.
Ketua Karang Taruna Surabaya, Fuad Benardi mengungkapkan bahwa pelantikan pengurus di Kecamatan itu merupakan pertama kali dalam sejarah dihadiri ribuan orang yang berasal dari berbagai Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP).
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Sediakan Paket Wisata Tempat Sejarah
"Dari dulu tidak ada kepikiran kalau pelantikan pengurus digelar sholawatan. Biasanya pelantikan Karang Taruna di Gedung Kecamatan, dan hanya 100an orang yang paling. Tapi kali ini konsep berbeda ribuan pemuda yang datang,"kata Fuad, kepada Selalu.id, Senin (31/7/2023).
Fuad berharap dengan adanya acara sholawatan para pemuda tersebut membuat pergerakkan Karang Taruna di Surabaya lebih aktif lagi.
"Dengan acara sebegitu besarnya, Karang Taruna tidak dianggap vakum. Tidak hanya Agustusan saja. Dengan adanya itu bisa menggerakkan anak muda Karang Taruna yang disana sekaligus memberikan manfaat. Bagaimana pun karang taruna juga organisasi giat kepemudaan,"ungkapnya.
Sementara Ketua Karang Taruna Kecamatan Bulak, Moh. Amirul Mukminin menyampaikan bahwa pelantikan pengurus di wilayahnya juga mengajak para pemuda dari OKP dan dihadiri oleh pemuda dari berbagai pemeluk agama.
"Kita undang OKP dari religius, sosial, nasionalis juga hadir, bahkan menghadirkan pemuda-pemuda agama Katolik, Hindu, dan lain-lain,"jelasnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Begini Cara Daftarnya
Amirul menjelaskan bahwa konsep acara pelantikan tersebut tetap mengutamakan pancasila. Jadi tak hanya religius, namun juga sosialis dan nasionalisme.
"Kita pakai konsep layaknya pancasila, nasional banget. Kita tak membedakan perbedaan agama,"tuturnya.
Selain itu, penggelaran pelantikan pengurus di halaman Taman Suroboyo itu tak hanya hanya berdzikir dan sholawatan saja. Namun, ini lebih bisa menyatu dengan masyarakat sekitar.
Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus
"Kita konsep dzikir dan sholawat untuk surabaya hebat. Kita warga pesisir memang mayoritasnya religius. Tapi kita juga menunjukkan bahwa para pemuda itu bagian dari masyarakat, intinya kita menyatu dengan masyarakat,"terangnya.
"Kalau tak menyatu kita harus ada ditengah tengah masyarakat. Sehingga kita tahu keluhan keluhan apa saja masyarakat hari ini, terutama di Kecamatan Bulak," pungkasnya.
Editor : Arif Ardianto