Senin, 23 Jun 2025 00:10 WIB

Fokus Tangani Kekerasan Anak, Komisi D DPRD Surabaya Kumpulkan Dinas Terkait hingga Polisi

  • Reporter : Ade Resty
  • | Sabtu, 11 Mar 2023 10:49 WIB
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah saat reses di wilayah Bulak

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah saat reses di wilayah Bulak

selalu.id - Komisi D DPRD mengggelar hearing dengan Dinas Pendidikan (Dispendik) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya, Jumat (10/3/2023). Hal ini dilakukan untuk membahas maraknya kasus kekerasan pada anak dan pelajar.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan bahwa dalam sebulan ini beberapa kasus kekerasan anak menjadi tren. Hal ini membuat Pemkot harus melakukan pembenahan, apalagi Surabaya menjadi Kota Layak Anak (KLA).

Baca Juga: Tegas! Mensos Risma Datangi Rumah Pelaku Kekerasan Terhadap Anak di Situbondo, Begini Pertemuannya

"Kondisi ini jad pelecut kita semua untuk bekerja keras lagi menggali upaya-upaya yang harus dilakukan. Apa ada progam yang gak pas atau apa?,"kata Khusnul usai hearing.

Khusnul menyebutkan beberapa kasus yang mencuat akhir akhir ini, di Wilayah Surabaya utara. Kemudian, kekerasan anak di Shelter milik Pemkot.

Bahkan, baru- baru saja terjadi yakni pengeroyokan terjadi di salah satu SMPN Surabaya, Hingga korban MD (16) mengalami luka dan patah tulang akibat lari saat dikeroyok oleh para pelajar dan ketabrak pengendara motor.

Dalam Hearing tersebut, Komisi D juga memanggil sejumlah pihak terkait yakni, sekolah, polisi hingga beberapa orang tua murid. Ia menyebut, sudah dilakukan mediasi terhadap kasus tersebut.

"Segala upaya sudah dilakukan pihak sekolah. Bahkan Kepolisian sudah melakukan upaya mediasi. Tapi kami berharap ini bisa diselesaikan secara kekeluargaan, mengingat anak-anak ini usia belajar,"tuturnya.

Baca Juga: Mensos Risma Relokasi Keluarga Korban Pelecehan Ayah Tiri di Surabaya

"Kami berharap ini bisa diselesaikan dengan pendekatan persuasif," lanjutnya.

Komis D DPRD Surabaya juga meminta Dispendik, DP3A, maupun Kapolsek dan para guru untuk tidak lelah mengunjungi para pelajar yang terlibat kasus, untuk dilakukan pendekatan dan mediasi.

"Saya yakin, sekeras-kerasnya batu Insyaallah kalau terus ditetesi kelembutan, pendekatan berbasis agama, pendekatan perlindungan anak dan perlindungan lainnya. Tentu kami yakin masalah ini bisa diselesaikan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dispendik Surabaya, Yusuf Masruf mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah seperti memberitahu kepada setiap guru agama untuk kuat memberikan pesan moral, kepada pelajar.

Baca Juga: Marak Kekerasan Terhadap Anak, Komisi D DPRD Surabaya Berencana Panggil Dinas Terkait

"Guru agama kuati religi pesan-pesan moral. Diajak ngaji dan lainnya. Guru Bimbingan Konseling (BK) juga meningkatkan pendekatan. Serta Osis sekolah agar bisa curhat sesama, tapi solusinya dari guru,"ucapnya

Kepala (DP3APPKB) Surabaya, Nanik Sukristina menambahkan, pihaknya tetap memberikan layanan edukasi dan sosialisasi terhadap anak-anak maupun pelajar. Menurutnya orang tua harus dilibatkan terkait pendidikan anak.

"Iya kita akan menguatkan lagi, nanti kita akan lebih sering koordinasi. Karena tidak menutup kemungkinan upaya-upaya ini harus lebih dan Dispendik juga menguatkan di sekolahan. Ada usulan, bukan hanya anak saja dilibatkan tapi orang tua juga harus dilibatkan dalam pendidikan,"pungkasnya. (Ade/SL1)

Editor : Redaksi