Senin, 19 Mei 2025 06:33 WIB

LPAI Jatim Sebut Seharusnya Surabaya Sediakan Wahana Permainan Anak Murah

  • Reporter : Ade Resty
  • | Sabtu, 03 Sep 2022 17:14 WIB
Ketua Bidang Data, Informasi, dan Litbang (LPAI) Jawa Timur, Isa Anshori.

Ketua Bidang Data, Informasi, dan Litbang (LPAI) Jawa Timur, Isa Anshori.

selalu.id - Lembaga Perlindungan Anak (LPAI) Jawa Timur menyebut Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) seharusnya bisa melayani tumbuh kembang anak bermain. Salah satunya wahana bermain murah.

Ketua Bidang Data, Informasi, dan Litbang (LPAI) Jawa Timur, Isa Anshori mengungkapkan, seperti kasus cucunya Menteri Sosial Tri Rismaharini yang diduga mendapatkan peristiwa diusir saat bermain di salah satu wahana Mal di Surabaya lantaran tidak memakai masker. Hal tersebut melanggar hak bermain anak.

Baca Juga: Waspada! Ada Penyakit Tersembunyi Pada Hewan Kurban, Begini Penjelasannya

Isa juga menyampaikan, hal ini juga menjadi tantangan untuk Pemkot Surabaya agar menghadirkan wahana yang adil untuk semua kalangan. Terutama masyarakat kelas bawah yang tidak mampu membayar wahana bermain mahal.

"Banyak ruang bermain yang selama ini menyediakan tempat bermain hanya kelas tertentu. Sehingga ini perlu dipertimbangkan apalagi Surabaya KLA predikat 5 kali. Bahkan menjelang Kota Layak Anak dunia,"kata Isa, saat dihubungi selalu.id, Sabtu (3/9/2022).

Sebagai Kota Layak Anak, lanjut Isa, jangan sampai ada lagi perilaku pelayanan yang tidak mengenakkan terhadap anak.

"Menurut saya tidak ada keadilan (anak), untuk kelompok menengah kebawah itu. Pemerintah mesti harus hadir memberi pelayanan yang adil kepada mereka,"jelasnya.

Menurutnya, sebagai Kota Layak Anak, Surabaya harus bisa melayani tumbuh kembang anak bermain. Ia menyebut Surabaya mempunyai taman-taman yang bagus. Tetapi fasilitasnya tidak ada perubahan.

"Bahkan cendrung ada yang rusak dan tak terawat (fasilitas taman), namanya juga anak tingkah macam-macam,"tuturnya.

Baca Juga: Waspada! Ada Penyakit Tersembunyi Pada Hewan Kurban, Begini Penjelasannya

Lebih lanjut Isa menjelaskan, dahulu Surabaya mempunyai wahana permainan yang murah yakni Taman Hiburan Rakyat (THR) yang kini sudah tidak ada lagi.

"Dulu kan kita punya THR, itu kan wahana bermain murah, tak kalah dengan di mal yang bayar mahal-mahal itu. Tapi kan sudah tak ada (THR), sehingga anak-anak kemana untuk bermain, apalagi anak kampung kelas bawah,"ungkapnya.

Sehingga, anak-anak kelas bawah tersebut justru bermain bola dijalanan ataupun berenang disungai dan itu berbahaya.

Sebab itu, Isa menyarankan Pemkot Surabaya mestinya mempunyai wahana hiburan seperti THR yang tak hanya satu wahana.

Baca Juga: DPRD Sebut Festival Rujak Uleg Surabaya Cerminan Gotong Royong dalam Keberagaman

"Kalau perlu ada lima (wahana), di Surabaya dibagi lima, utara, barat, timur, selatan, tengah, mestinya setiap tempat ada. Sehingga, misal anak-anak dari barat itu tak perlu main ke pusat," jelasnya.

"Sehingga ada alternatif anak-anak bermain. Kalau gak bisa di mal ya mereka bisa ke sana (wahana). Jangan biarkan anak sekelas kebawah itu main di jalan, berenang di sungai,"lanjutnya.

Isa pun membayangkan anak-anak Surabaya bisa menikmati wahana yang sama semua kalangan. Sehingga, Surabaya menjadi Kota yang bahagia.

"Kalau anak tumbuh besar bahagia, Surabaya bisa jadi kota aman dan damai. Ndak mungkin mereka lakukan kriminal kalau sudah merasa bahagia damai,"terangnya. (Ade/SL1)

Editor : Redaksi