selalu.id - Ratusan pekerja PT Pakerin menggelar aksi demonstrasi di depan Kondominium Regency, Tunjungan Plaza, Surabaya, hari ini. Mereka menuntut pembayaran upah dan Tunjangan Hari Raya (THR) yang hingga kini belum diterima secara penuh. Doni Aryanto, Korlap Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), menjelaskan bahwa aksi ini merupakan buntut dari serangkaian aksi sebelumnya yang belum membuahkan hasil.
"Aksi ini sudah beberapa kali dilakukan, bahkan hampir setiap minggu. Kami sudah melakukan berbagai upaya, namun hingga saat ini pembayaran upah dan THR masih belum tuntas," ujar Doni, Senin (16/6/2025) petang.
Menurutnya, sebagian pekerja memang telah menerima pembayaran, namun jumlahnya masih jauh dari cukup, bahkan banyak yang sama sekali belum menerima pembayaran. Sasaran utama demonstrasi kali ini adalah Bank Prima, tempat PT Pakerin menyimpan dana perusahaan.
Baca Juga: Bank Tolak Tanda Tangan Direktur, Alasan Gaji Ribuan Buruh Pakerin Mandek
Doni menjelaskan bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk membayar upah dan THR para pekerja. "Uang pekerja ada di Bank Prima, namun Komisaris Bank Prima, Hendri, menolak untuk mencairkannya," tegas Doni.
Para pekerja telah melakukan pertemuan dan mediasi dengan Bank Prima, namun hingga sore hari belum ada titik temu. Kekecewaan para pekerja semakin memuncak karena Hendri, yang diketahui tinggal di Kondominium Regency Tunjungan Plaza, tidak hadir dalam mediasi.
Baca Juga: THR 2024 Tidak Cair, Buruh PT Pakerin Demo Lagi di Surabaya
"Kami mencari Pak Hendri ke apartemennya (Kondominium Regency), namun beliau tidak ada. Semua upaya mediasi tertuju di Bank Prima, namun pihak bank tetap menolak untuk mencairkan dana tersebut," lanjut Doni.
Jumlah pekerja PT Pakerin yang ikut aksi kali ini mencapai sekitar 500 orang, dengan sekitar 200 orang yang aktif berpartisipasi dalam demonstrasi hari ini. Mereka berharap agar pihak Bank Prima dan PT Pakerin segera menyelesaikan permasalahan ini dan segera membayar upah dan THR yang menjadi hak mereka.
Baca Juga: Sengketa Warisan Pemilik Bikin Pabrik Mandek, 2.500 Pekerja PT Pakerin Tak Digaji
Sekadar diketahui, aksi demonstrasi masih berlangsung hingga berita ini diturunkan, dengan para pekerja tetap bertahan hingga ada kejelasan dari pihak Bank Prima dan PT Pakerin. Pabrik PT Pakerin di Mojokerto sendiri dilaporkan telah berhenti beroperasi.
"Kami berharap masalah ini segera diselesaikan. Para pekerja memiliki tanggungan keluarga, anak, istri, dan orang tua. Mereka membutuhkan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari," pungkas Doni.