Rabu, 18 Jun 2025 10:07 WIB

CPNS Kehutanan Jatim Jalani Orientasi Lapangan di Tahura Raden Soerjo

selalu.id - Sebanyak 24 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur mengikuti orientasi lapangan di Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden Soerjo, Pacet, Mojokerto, pada Selasa (10/6/2025).

 

Baca Juga: Lebih Dari 350 Ribu Wisatawan Tercatat Berkunjung ke Gunung Bromo selama 2023

Lokasi tersebut dipilih untuk mengenalkan medan kerja sekaligus memberikan pemahaman langsung tentang pentingnya konservasi di kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

 

“Ini bagian dari human development kita. CPNS yang baru kita terima harus dibekali bukan hanya administrasi, tapi juga pemahaman substansi di lapangan,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Jumadi, usai apel Welcome Jungle.

 

Menurutnya, Tahura Raden Soerjo merupakan kawasan konservasi yang memiliki peran penting dalam menjaga ekosistem dan sumber daya alam di Jawa Timur.

 

“Mereka harus tahu bahwa kawasan ini adalah jantung ekologis. Di sinilah sumber air, udara, dan kehidupan banyak spesies. Kalau tidak dikenalkan sejak awal, mereka akan bekerja tanpa peta nilai,” ujarnya.

 

Para CPNS diperkenalkan pada berbagai tipe ekosistem, mulai dari hutan produksi, hutan lindung, hingga kawasan konservasi. Mereka juga mengamati langsung berbagai flora dan fauna endemik seperti Elang Jawa, Macan Tutul, dan Rusa Timur.

 

“Flora di sini juga luar biasa. Ada Anggrek Hutan, Cemara Gunung, dan banyak lagi. Kami ingin mereka paham rantai ekosistem itu bukan teori, tapi nyata,” tambahnya.

 

Sebagai bagian dari kegiatan, Dinas Kehutanan juga melepas satu ekor Trenggiling remaja berusia sekitar delapan bulan ke habitat alami di kawasan Gunung Pundak, Pacet.

Baca Juga: Pemprov Jatim Launching Tiga Wisata Baru Tahura Raden Soerjo

 

Jumadi menyampaikan bahwa Tahura Raden Soerjo juga terbuka untuk masyarakat umum, termasuk sekolah dan perguruan tinggi. Kawasan ini dilengkapi fasilitas edukasi, jalur pendakian Arjuno-Welirang (3.339 mdpl), serta camping ground.

 

“Beberapa korporat sudah datang untuk kolaborasi. Kita terbuka, yang penting tetap pada tata kelola hutan,” ujarnya.

 

Ia menyebut kawasan tersebut akan menjadi lokasi gelaran Malang Trail Runners pada Juli 2025, yang akan diikuti 2.000 peserta dari 13 negara. Meskipun dikembangkan sebagai objek wisata alam, prinsip keberlanjutan tetap diutamakan.

 

Untuk menjaga kelestarian kawasan, Dinas Kehutanan menggandeng desa-desa penyangga dengan memberikan bantuan alat ekonomi produktif, seperti mesin sangrai kopi dan pencacah pupuk organik.

Baca Juga: Pemprov Jatim Kunjungi Lokasi Konservasi Pasca Kebakaran Tahura Raden Soerjo

 

“Mereka kita empowering agar jadi penjaga alami kawasan konservasi. Termasuk kepala desa yang kemarin dapat penghargaan. Ini sinergi nyata,” ucap Jumadi.

 

Ia menambahkan, pelibatan masyarakat menjadi faktor penting dalam menjaga ekosistem hulu DAS Brantas agar tetap lestari dan berkelanjutan.

 

“Airnya mengalir sampai Surabaya. Kalau kawasan ini rusak, maka jutaan warga akan terdampak. Maka CPNS kehutanan ini harus paham dari awal bahwa mereka menjaga sesuatu yang sangat vital bagi Jawa Timur,” pungkasnya.

 

Editor : Ading