Rabu, 18 Jun 2025 08:36 WIB

Meninggal Usai Operasi Amandel, Kasus Dugaan Malpraktek RS Siti Hajar Sidoarjo Mandek

Anju Vijayanti, ibu korban

Anju Vijayanti, ibu korban

selalu.id – Dugaan malpraktik medis di Rumah Sakit Siti Hajar, Sidoarjo, kembali mencuat setelah Bhagas Priyo (28) meninggal dunia beberapa jam usai menjalani operasi amandel. Keluarga korban mendesak Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo untuk segera menuntaskan kasus tersebut yang sudah dilaporkan sejak 2 Oktober 2024.

 

Baca Juga: Diduga Malpraktik, Dokter di Sidoarjo Dilaporkan ke Polisi

Bhagas awalnya dirawat untuk menjalani prosedur operasi amandel. Namun tak lama setelah tindakan medis tersebut, ia dinyatakan meninggal dunia. Pihak rumah sakit menyebut penyebabnya adalah gagal jantung.

 

Pernyataan tersebut dibantah keras oleh keluarga. Menurut mereka, Bhagas dalam kondisi sehat sebelum operasi. Kematian mendadak pascaoperasi itu memunculkan dugaan kuat adanya kelalaian medis.

 

"Putra saya hanya operasi amandel, tapi meninggal beberapa jam setelahnya. Kami tidak terima jika disebut gagal jantung begitu saja tanpa penjelasan yang transparan," ungkap Anju Vijayanti, ibu korban, didampingi kuasa hukumnya dari LBH Nurani Surabaya, Senin (26/5).

 

Anju menegaskan bahwa keluarga telah menyerahkan berbagai bukti ke pihak kepolisian, namun hingga kini belum ada kejelasan hukum.

 

"Kami berharap proses ini segera menemukan titik terang. Ini bukan semata demi keadilan untuk anak saya, tapi juga agar dunia medis lebih berhati-hati agar kejadian serupa tak terulang," ujarnya pilu.

 

Kuasa hukum keluarga, Zakaria, menjelaskan bahwa laporan polisi tersebut dilayangkan berdasarkan dugaan pelanggaran Pasal 440 UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan/atau Pasal 359 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian.

 

Namun setelah hampir sembilan bulan, proses hukum masih mandek di tahap penyelidikan. Polresta Sidoarjo berdalih masih menunggu rekomendasi dari Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) untuk melanjutkan penanganan kasus ke tahap penyidikan.

 

"Kami sangat kecewa. Bukti-bukti sudah kami serahkan, tapi kasus ini belum juga naik ke penyidikan. Kami minta polisi segera bertindak dan menetapkan siapa yang bertanggung jawab," tegas Zakaria.

 

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas. "Keluarga berharap transparansi dan akuntabilitas di dunia medis bisa ditegakkan. Kematian ini harus jelas siapa penanggung jawabnya," tandasnya.

 

Editor : Ading