selalu.id – Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansa, menyerukan pemberdayaan ekonomi perempuan melalui koperasi wanita sebagai benteng melawan praktik rentenir. Ia menekankan peran strategis koperasi dalam melindungi masyarakat dari jeratan pinjaman berbunga tinggi.
Baca Juga: Terkait Hilangnya Kusnadi, Begini Respon Jubir PDIP
“Di banyak desa, akses pembiayaan yang mudah dan terpercaya masih terbatas. Warga terpaksa meminjam uang dengan bunga mencekik dari rentenir atau ‘bank titil’,” ujar Dedi dalam keterangannya.
Menurut politisi Partai Demokrat itu, koperasi wanita memiliki potensi besar. Tak hanya sebagai tulang punggung ekonomi keluarga, koperasi wanita juga dinilai mampu menjadi pelindung dari praktik lintah darat yang kerap menyasar UMKM dan ibu rumah tangga.
“Koperasi wanita bukan sekadar lembaga simpan pinjam, tetapi juga benteng pertahanan ekonomi keluarga dari jeratan utang yang tak berujung,” tegasnya.
Dedi menambahkan, Komisi A DPRD Jawa Timur berkomitmen mendukung penguatan kelembagaan koperasi wanita, mulai dari regulasi yang berpihak hingga peningkatan anggaran pembinaan dan pelatihan.
Baca Juga: Dijemput Orang Tak Dikenal di Daerah Balongbendo, Begini Kronologi Hilangnya Kusnadi
Ia juga mendorong integrasi atau merger koperasi wanita dengan Koperasi Desa Merah Putih untuk meningkatkan skala dan efektivitasnya.
“Kami di DPRD akan mengawal agar koperasi wanita mendapatkan akses dan fasilitas yang lebih baik. Pemberdayaan perempuan akan mengangkat perekonomian keluarga dan masyarakat secara keseluruhan,” pungkas Dedi.
Baca Juga: Mantan Ketua DPRD Jatim Dilaporkan Hilang, Keluarga Sebut Kusnadi Dijemput Tiga Orang
Komisi A DPRD Jawa Timur berharap inisiatif ini mampu mengurangi ketergantungan masyarakat pada rentenir dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Upaya ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi perempuan dan keluarganya.
Editor : Ading