selalu.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani dua perjanjian strategis dengan West Natuna Group, yakni Domestic Swap Agreement dan Gas Sales Agreement, untuk memperkuat pasokan gas bumi domestik. Penandatanganan berlangsung dalam ajang IPA Convex 2025, Rabu (21/5/2025).
Baca Juga: PGN Bagikan 955 Hewan Kurban, Perkuat Ikatan Sosial di Momen Iduladha
Kedua perjanjian tersebut mengatur pengalihan volume gas yang sebelumnya dialirkan ke Singapura, untuk kemudian dimanfaatkan PGN memenuhi kebutuhan gas dalam negeri. Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menandatangani langsung perjanjian tersebut.
Melalui perjanjian ini, PGN memperoleh tambahan pasokan gas bumi sebesar 71,83 BBTUD. Pasokan ini merupakan hasil dari enam kerja sama yang telah diamankan PGN untuk memperkuat ketahanan energi nasional.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyatakan bahwa mekanisme swap gas dilakukan untuk mengantisipasi potensi defisit pasokan gas domestik. Selama ini, pemerintah masih dapat menghindari opsi impor, dan pengalihan gas dari wilayah Natuna menjadi salah satu solusi yang diambil.
“Swap gas domestik merupakan langkah konkret menjaga ketersediaan energi nasional,” ujarnya.
Baca Juga: PGN Segera Bayarkan Dividen Rp182 per Saham, Yield Tembus 10 Persen
Sementara itu, Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah terhadap upaya pemenuhan kebutuhan gas domestik.
“Pasokan gas ini akan dimanfaatkan secara optimal demi keberlanjutan layanan gas bumi dan penguatan ketahanan energi nasional,” ujarnya.
Presiden RI, Prabowo Subianto, dalam sambutannya pada kegiatan Signing Ceremony of New Production Sharing Contracts and Commercial Agreements di IPA Convex 2025, juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Baca Juga: PGN 60 Tahun: Perluas Jaringan Gas Bumi dan Dukung Target NZE 2060
“Kita harus bekerja sama—swasta dalam negeri, luar negeri, BUMN, pemerintah—agar tidak terus bergantung pada impor yang menyedot sumber daya besar,” ujar Presiden.
PGN berharap mekanisme swap gas domestik dapat meningkatkan efisiensi pasokan energi, khususnya bagi sektor industri, serta mengurangi ketergantungan pada energi impor.
Editor : Ading