Selalu.id – Anggota Komisi C DPRD Jawa Timur, Fuad Benardi, menyoroti posisi Surabaya sebagai kota transit wisatawan yang berkunjung ke Jawa Timur, bisa menjadi potensi meningkatkan perekonomian di Kota Pahlawan.
Menurutnya, meskipun Surabaya bukan destinasi wisata utama, potensi ini tetap bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian daerah.
Baca Juga: Gaji hanya 50 Persen selama 2 Tahun, DPRD Jatim Panggil Direksi PT Kasa Husada
Fuad meminta Pemerintah Kota Surabaya untuk lebih mengoptimalkan peran media massa dan media sosial dalam mempromosikan destinasi wisata lokal.
“Ini memang menjadi program DPRD Jatim, sebagai sarana silaturahmi dan menambah wawasan masyarakat, khususnya di Kota Surabaya. Kita paling tidak mengedukasi, memastikan kepada masyarakat tentang tema-tema yang kita pilih, agar mereka bisa mendapatkan tambahan ilmu,” kata Fuad, saat ditemui usai acara Sarasehan Bareng Cak Fuad, Peran Media dan masyarakat dengan Media Sosial dalam Destinasi Wisata, Sabtu (8/3/2025).
Mantan Ketua Karang Taruna Surabaya itu menegaskan bahwa selama ini sektor pariwisata di Surabaya masih kurang diperhatikan dibandingkan sektor perdagangan dan jasa.
Padahal, lanjutnya, meskipun kota ini tidak memiliki banyak destinasi wisata unggulan, Surabaya tetap memiliki peran penting sebagai pintu masuk utama bagi wisatawan yang ingin menjelajahi Jawa Timur.
“Pariwisata ini kan kalau di Surabaya masih menjadi nomor kesekian, bukan yang utama. Karena memang kota ini terkenal sebagai kota perdagangan dan jasa. Tapi sebenarnya sektor ini bisa menjadi potensi pendapatan juga,” katanya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa Surabaya sering menjadi tempat transit bagi wisatawan dari luar kota maupun luar negeri. Hal ini seharusnya bisa menjadi peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal jika dimanfaatkan dengan baik.
Baca Juga: Sudah Lama Gratis, Jembatan Suramadu Mau Ditiketkan Lagi
“Mereka itu biasanya kalau naik pesawat ke Jawa Timur, pasti turunnya di Surabaya dulu. Paling tidak, kalau kita bisa mengedukasi masyarakat Surabaya untuk menangkap potensi ini dengan teknologi dan media sosial, harusnya bisa menambah peluang ekonomi dan memberi manfaat bagi masyarakat sendiri,” jelas Fuad.
Dalam diskusi ini, Fuad membeberkan muncul gagasan untuk memperkuat sinergi antara pemerintah, UMKM, dan industri perhotelan guna meningkatkan daya tarik pariwisata Surabaya.
Salah satunya dengan memasukkan makanan khas Surabaya, seperti Pecel Semanggi, ke dalam menu hotel-hotel besar di kota ini.
“Tadi juga ada yang menanyakan bagaimana kalau makanan khas Surabaya bisa masuk ke hotel-hotel. Itu sebenarnya ranahnya Pemkot Surabaya. Kita akan coba mendorong, menyampaikan ide ini. Barangkali nanti kalau pas ketemu dengan Cak Eri (Wali Kota Surabaya), bisa dimasukkan dalam menu-menu hotel,” ujar Fuad.
Baca Juga: Biaya Pendidikan dan Seragam Sekolah Tinggi, Fuad Benardi: DPRD Jatim Dorong Kualitas Pendidikan
Ia juga menilai UMKM yang selama ini mengandalkan penjualan di pinggir jalan atau online bisa mendapatkan peluang pasar yang lebih luas. Ia pun yakin bahwa Surabaya memiliki potensi untuk berkembang, meskipun saat ini belum terkonsep secara maksimal.
“Bisa saja, optimis. Namun memang sekarang ini masih belum terkonsep dengan maksimal. Sebenarnya nanti itu bisa jadi kalau Dinas Pariwisata kerja sama dengan para tour travel, kan ada asosiasinya, agar ketika mereka membawa wisatawan, bisa diarahkan ke tempat-tempat wisata di Surabaya,” paparnya.
Menurutnya, wisatawan tidak hanya diarahkan ke mal, tetapi juga ke tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya, seperti Jalan Tunjungan, Kota Lama, Jembatan Surabaya, serta kampung kreatif seperti Kampung Dinamo.
“Kalau saya melihat, tinggal bagaimana pemerintah kota Surabaya mau bersama dengan kita dalam pengembangan wisata ini. Karena kalau di provinsi, kami ini lebih kepada koordinator. Yang bisa memaksimalkan wisata adalah pemerintah kota/kabupaten masing-masing,” tuturnya.
Editor : Yasin