selalu.id – PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) mencatatkan peningkatan signifikan pada arus peti kemas selama Februari 2025. Data yang dirilis hari ini menunjukkan lonjakan sebesar 3,82 persen dibandingkan bulan Januari 2025, dari 120.857 TEUs menjadi 125.474 TEUs. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan baik di sektor internasional maupun domestik.
Baca Juga: PT Pelindo Multi Terminal Catatkan Hasil Positif Kinerja hingga Triwulan Tiga di Tahun 2023
Arus peti kemas internasional mengalami kenaikan 2,47 persen, meningkat dari 114.919 TEUs di bulan Januari menjadi 117.761 TEUs di bulan Februari. Secara rinci, ekspor internasional menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan, naik 8,43 persen dari 55.527 TEUs menjadi 60.206 TEUs. Sebaliknya, impor internasional mengalami sedikit koreksi, turun 3,09 persen dari 59.392 TEUs menjadi 57.555 TEUs.
Perubahan ini menghasilkan surplus perdagangan di bulan Februari, dengan ekspor mendominasi 51 persen (60.206 TEUs) dan impor 49 persen (57.555 TEUs). Kondisi ini bertolak belakang dengan bulan Januari di mana impor (52 persen) lebih tinggi daripada ekspor (48 persen).
Pertumbuhan yang lebih menonjol terlihat pada arus peti kemas domestik. Angka ini melonjak drastis sebesar 29,89 persen, meningkat dari 5.938 TEUs di bulan Januari menjadi 7.713 TEUs di bulan Februari. Peningkatan ini menunjukkan peningkatan aktivitas ekonomi domestik yang signifikan dan kepercayaan pelaku usaha terhadap efisiensi layanan TPS.
Baca Juga: Catatan Pelindo: Arus Peti Kemas di Tahun 2021 Mengalami Pertumbuhan 7 Persen
Tidak hanya volume peti kemas, jumlah kunjungan kapal juga meningkat. Pada Februari 2025, TPS mencatat 103 kunjungan kapal, naik 4,04 persen dibandingkan 99 kunjungan di bulan Januari. Peningkatan ini mencerminkan peningkatan aktivitas pelayaran dan kepercayaan para operator kapal terhadap efisiensi dan keandalan TPS.
Direktur Utama TPS, Wahyu Widodo, menyatakan rasa syukurnya atas pencapaian ini. "Peningkatan ini merupakan buah dari komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan dan beradaptasi dengan dinamika industri logistik," ujarnya.
Widodo juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelanggan dan regulator. Dari sisi operasional, TPS juga menorehkan prestasi membanggakan. Kinerja bongkar muat mencapai 51 box/ship/hour, melampaui target Kementerian Perhubungan melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak (48 box/ship/hour).
Keberhasilan ini semakin memperkuat posisi TPS sebagai pemimpin pasar di Pelabuhan Tanjung Perak dengan market share sebesar 83 persen. Ke depan, TPS berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan dan infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui jalur maritim. Peningkatan ini diproyeksikan akan berlanjut, seiring dengan optimisme pertumbuhan ekonomi nasional.
Editor : Ading