Sabtu, 15 Mar 2025 21:57 WIB

Pengemis Ganggu Kenyamanan Peziarah, Pengelola Makam Ngagel Rejo Kewalahan: Saya Sampai Bertengkar

  • Reporter : Ade Resty
  • | Kamis, 27 Feb 2025 16:05 WIB
Pengemis di area TPU Ngagel Rejo

Pengemis di area TPU Ngagel Rejo

selalu.id - Menjelang ramadan, sejumlah tempat ziarah di Surabaya dipadati pengunjung untuk nyekar ataupun kirim doa ke makam keluarga dan salah satu yang paling ramai di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel Rejo.

Namun, selain banyaknya peziarah, pengemis juga terlihat memadati area TPU tersebut. Pantuan selalu.id, menjelang dua hari ramadan para peziarah mulai ramai berdatangan ke dalam pemakaman dan di sekitar pinggir jalan makam telah dipadati pedagang kaki lima.

Baca Juga: Catat Tanggalnya, Pasar Murah Ramadan Digelar Dua Kali di Seluruh Kecamatan Surabaya

Bahkan, sejumlah pengemis terlihat duduk duduk sambil menadahkan tangan mereka ke para ziarah.


Kepala Makam Ngagel Rejo, Rudi Hartono menyebut peziarah sudah ramai sejak satu minggu terakhir dan diperkirakan mencapai puncaknya pada hari ini Kamis (27/2/) dan Jumat (28/2) besok, bertepatan dengan tradisi megengan atau persiapan menyambut bulan puasa.

“Besok puncaknya. Pengunjung bukan hanya dari Surabaya, tapi juga luar kota,” ujar Rudi saat ditemui Selalu.id, Rabu (27/2/2025).

Tetapi para pedagang kaki lima dan pengemis juga membanjiri area makam. Rudi mengaku sudah berulang kali memberikan imbauan agar mereka tidak mengganggu kenyamanan peziarah, namun hal ini tetap sulit dikendalikan.

“Kami sudah kasih imbauan, Satpol PP juga sering razia, tapi begitu petugas pergi, mereka datang lagi. Alasannya setahun sekali cari makan,” kata Rudi.

Baca Juga: Wow Harga Cabai Sentuh Rp120.000/kg, Pedagang Keluhkan Minimnya Pasokan

Menurutnya, fenomena ini selalu terjadi setiap tahun menjelang Ramadan dan Lebaran. Ia bahkan mengaku sempat bersitegang dengan beberapa pengemis dan pedagang yang tetap bersikeras berjualan atau meminta-minta.

“Kami sudah coba menertibkan, tapi ya repot juga. Kadang kalau terlalu keras, warga malah nggak terima, saya sampai betengkar,” ungkapnya.

Bahkan, pantuan selalu.id melihat para ziarah dikerumuni para pengemis dan tukang sapu makam serta penjual air makam.

Padahal, kata Rudi, Satpol PP Surabaya telah berupaya menertibkan pedagang dan pengemis di sekitar makam, terutama karena dikhawatirkan dapat mengganggu arus lalu lintas.

“Pedagang kaki lima sebenarnya nggak boleh. Apalagi yang di pinggir jalan, takutnya bikin macet. Tapi tetap saja mereka muncul lagi setelah petugas pergi,” jelas Rudi.

Baca Juga: Perketat Personel di Masjid Besar, Satpol PP Surabaya Buru Pengemis Musiman

Salah satu jasa pembersih makam, Pandji mengaku dirinya mencari rezeki di momen megengan jelang Ramadan.

“Besok Jumat ramai terawih. Sabtu kan sudah puasa. Gak sampai sampai 75 sehari dapat buat makan, saya bersih-bersih makam, ngecat, dapat upah Rp 20-50 ribu. Ini memang tradisi tahunan, besok pasti makin ramai,” ujarnya.

Panji menyebut terkait para pengemis itu berasal dari warga sekitar, yang memanfaatkan momen ziarah tahunan ini untuk mencari uang.

“Iya (pengemis) warga sini,” jelasnya.

Editor : Ading