selalu.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengupayakan percepatan pembangunan infrastruktur prioritas, termasuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Surabaya Selatan yang rencananya dibangun tahun 2025 ini.
Baca Juga: Komisi B DPRD Surabaya: Dirut Baru KBS Harus Punya Visi Besar
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot tengah mencari alternatif pendanaan, salah satunya melalui skema pinjaman daerah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, mengatakan bahwa saat ini pihaknya berkoordinasi dengan tiga kementerian, yaitu Kementerian Keuangan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kementerian Dalam Negeri.
“Kami harapkan semua proses ini dapat rampung tepat waktu, sehingga saat pembahasan Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) pada Juni hingga Agustus, kami bisa mengajukan alternatif pembiayaan guna mempercepat proyek-proyek prioritas, termasuk RSUD Surabaya Selatan,” ujar Irvan, kepada Selalu.id, Senin (24/2/2025).
Dalam mencari pendanaan, kata dia, Pemkot Surabaya mempertimbangkan pinjaman dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) serta enam bank umum besar yang telah diajak berdiskusi.
Ia pun mengungkapkan bahwa pemkot memilih opsi pembiayaan dengan bunga terendah agar tidak membebani anggaran daerah.
“Kami sudah mengundang enam bank besar serta SMI untuk berdiskusi soal pembiayaan ini. Prinsipnya, kami akan memilih opsi dengan bunga terendah,” tambah Irvan.
Baca Juga: DPRD Surabaya Minta Pemkot Maksimalkan Wisata Jelang Lebaran

Pemkot berencana melakukan pencairan dana bertahap, dengan perkiraan alokasi anggaran Rp 400 miliar hingga Rp 900 miliar pada tahun ini. Namun, sebagian besar pembiayaan proyek baru akan terealisasi pada 2026, mengingat waktu pengerjaan yang terbatas di akhir 2025.
Irvan memastikan bahwa proyek RSUD Surabaya Selatan telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya.
Jika percepatan operasional rumah sakit diperlukan, lanjutnya, maka Pemkot bisa memanfaatkan APBD atau mengajukan alternatif pembiayaan lainnya.
Baca Juga: Material Pemkot Hambat Pembangunan SMP di Tambak Wedi, Begini Respon DPRD
“Bisa, jadi APBD untuk RS Selatan sudah ada. Kalau memang dibutuhkan percepatan operasional, kami bisa menggunakan APBD dan alternatif pendanaan lainnya. Namun, dengan anggaran yang ada, target realisasi proyek masih terbatas,” jelasnya.
Selain rumah sakit, Pemkot juga memprioritaskan proyek infrastruktur lain yang bertujuan meningkatkan konektivitas antarwilayah, Underpass Wiyung, Akses jalan ke Gresik, dan, Diversifikasi jalur Gunung Sari yang akan terhubung langsung dengan Jalan Lingkar Barat (JLB).
“Dengan adanya proyek infrastruktur ini, harapannya tidak hanya meningkatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi kota hingga 8%, sesuai dengan target nasional,” pungkas Irvan.
Editor : Ading