selalu.id - Pemkot Surabaya berencana akan membangun rumah sakit baru lagi tahun 2025, yakni di wilayah Kecamatan Karangpilang yang akan menjadi tempat khusus pelayanan Trauma Center.
Diketahui rencana lokasi pembangunan tersebut berada di lapangan bola tepat di jalan Mastrip Anggrek 1, Kecamatan Karangpilang.
Baca Juga: DPRD Surabaya Sebut Renovasi RS Utara Bekas Covid-19 Lebih Realistis Ketimbang Bangun RS Selatan
Pantauan selalu.id, saat menelusuri lokasi tersebut ternyata tempat lapangan bola di pinggir jalan raya yang kerap dilalui truk-truk industri. Pemkot Surabaya sendiri menilai lokasi itu strategis berada tidak jauh dari kawasan pemukiman dan bisa mempercepat proses penanganan dan penyembuhan.
Pengurus Lapangan Bola Karangpilang, Badi mengaku bahwa ada beberapa lokasi yang masuk dalam survei Pemkot, termasuk lapangan bola ini.
Kemudian, ada area di belakang Lotte Mart dan lahan di dekat Pondok Maritim, yang berada di sebelah pom bensin dan parkiran taksi, dan dekat SMPN 51 Surabaya.
“Katanya surveinya yang kuat itu di belakang Lotte sama di sebelah pom bensin. Kalau di lapangan ini, dewan minta lahannya tetap jadi ruang terbuka hijau, bukan rumah sakit,” kata Badi, saat ditemui Selalu.id, Selasa (30/1/2025).
Rencana pembangunan rumah sakit di lapangan bola Karangpilang mendapat penolakan dari warga sekitar. Kata dia, hampir 90 persen masyarakat menolak wacana tersebut karena lapangan bola ini sering digunakan untuk aktivitas olahraga.
“Rata-rata menolak hampir 90 persen,” ungkapnya.
“Di sini banyak komunitas olahraga, seperti Karangpilang WTT (Wong Tuo-Tuo) dan sekolah sepak bola. Bahkan ada anak-anak perempuan yang juga latihan bola,” tambahnya.
Selain itu, faktor luas lahan juga menjadi pertimbangan. Dengan ukuran sekitar 70 x 60 meter, warga menilai lapangan ini lebih cocok untuk fasilitas kesehatan skala kecil, seperti puskesmas, daripada rumah sakit besar.
Baca Juga: Cari Utang untuk Bangun RS Selatan, Pemkot Surabaya Punya Alternatif Dana Pakai APBD
“Ukuran ini (lapangan) terlalu kecil kalau dibuat RS, kalau puskesmas bisa,” tegasnya.
Ditempat yang sama salah satu warga RT 2, RW 1, yang tak diinginkan sebut namanya mengaku sangat kecewa jika lapangan bola tersebut dijadikan rumah sakit.
Sebab, menurutnya lapangan ini menjadi tempat anak-anak berolahraga sepak bola. Bahkan jadi menjadikan mereka berprestasi.
“Saya jujur kecewa, kasian anak anak main bola disini, dulu ada yang prestasi sampai keluar negeri. Disini mainnya. Perempuan timnas,” katanya.
Sekedar diketahui, Pemkot telah menyiapkan anggaran senilai Rp400 miliar untuk pembangunan rumah sakit baru Surabaya Selatan itu.
Baca Juga: Fiks Bangun RS Surabaya Selatan, Ini Lokasi Pindahan Lapangan Bola Karangpilang
Anggaran tersebut juga sama dengan kebutuhan anggaran pembangunan RSUD EC yang mencapai Rp494 miliar.
Dengan dibangunnya rumah sakit baru ini, Kota Surabaya akan memiliki 4 rumah sakit. Saat ini, pun Pemkot Surabaya memiliki 3 RSUD yang telah beroperasi di tiga kawasan berbeda.
Di antaranya RSUD dr Soewandhie di Surabaya pusat yang memiliki fasilitas Oncology Center untuk pasien cancer. Lalu, RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) di Surabaya Barat dengan layanan unggulan rehab medik.
Serta yang baru saja diresmikan akhir tahun lalu, RSUD Eka Candrarini (EC) di Surabaya Timur dengan layanan khusus untuk ibu dan anak.
Editor : Ading