Rabu, 26 Mar 2025 19:11 WIB

Wali Kota Eri Cahyadi Geram, Enam Taman Rusak Akibat Pemburu Koin Jagat

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 17 Jan 2025 15:23 WIB
Eri Cahyadi

Eri Cahyadi

Advertise - IDUL FITRI 1446H ARIF FATHONI

selalu.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi geram, pasalnya sejumlah fasilitas umum di kota Surabaya hingga taman-taman kota rusak akibat ulah warga yang berburu Koin Jagat.

Tercatat, enam taman kota mengalami kerusakan, termasuk Taman Bungkul, Taman Lumumba, Taman Teratai, Taman Prestasi, Taman Paliatif, dan Taman Ekspresi, serta beberapa jalur hijau di kawasan Simpang Dukuh dan Genteng Kali.

“Iya (6 taman rusak). Sudah kita laporkan ke polisi, sama Satpol PP. Sudah kirim surat ke Kominfo, surat kita belum dibalas, tapi sudah ada eksen dari kementerian,” ujar Eri, Jumat (17/1/2025)

Kerusakan di taman-taman, kata Eri, seperti di Taman Prestasi dan Taman Ekspresi, mencakup tanaman yang diinjak atau dicabut.

“Itu taman dibangun soroh-soroh dikasih susur Kalimas, dikasih tanduran apik-apik, diorat-arit,” ujar Eri.

Kerugian akibat kerusakan ini masih dalam proses verifikasi oleh Dinas Lingkungan Hidup. “Yang rusak tanaman, karena diinjak, dicabut, naruhnya itu di tengah-tengah. Ini kenapa saya bilang sangat berbahaya,” jelas Eri.

Ia pun berharap aplikasi Jagat segera diblokir untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Ia juga mengingatkan potensi bahaya aktivitas ini, baik bagi fasilitas umum maupun keselamatan warga.

“Kalau ada yang meninggal, masak baru semua respon karena itu. Kita berharap segera diblokir atau dievaluasi,” tegasnya.

Pemkot Surabaya terus berkoordinasi dengan aparat hukum untuk memburu pelaku penyebar koin. “Kalau penebar koin kita dapat, pasti kan, tunggu ada lagi dapat. Ada kerusakan, nilainya bisa dihitung DLH, ya kita laporkan. Karena ini sudah merugikan,” terangnya.

Orang nomor Surabaya itu menegaskan bahwa tindakan merusak fasilitas umum, yang dibiayai oleh uang negara, tidak dapat ditoleransi.

“Saya nggak ingin Surabaya yang guyub rukun ini diporak-porandakan, fasilitas umum pakai uang negara dirusak ndak karuan, ketenangan warga, pagarnya dipanjat,” tegasnya.

Eri juga mengecam cara distribusi koin yang dinilai tidak menghargai nilai kemanusiaan.

“Yang saya tidak bisa terima, dikasih uang disuruh muter seperti nggak ada artinya manusia. Kalau punya agama kuat, toleransi tinggi, kalau mau bantu datangi rumahnya, jangan dibuat menggerakkan ekonomi,” katanya.

Pemkot Surabaya telah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian dan sedang menyelidiki pelaku penyebar koin. Namun, hingga saat ini, pihak berwenang baru menemukan orang-orang yang berburu koin, bukan penyebarnya.

“Kami cari pelaku, tapi yang ketemu dia yang mencari koin, bukan penyebar. Tapi saya minta Kadiskominfo melihat semuanya apakah terbaca orang yang menyebar dan mencari. Paling tidak ini tidak terulang di Surabaya,” ungkap Eri.

Sementara, Kepala Satpol PP Surabaya, Muhammad Fikser, juga telah mengambil langkah preventif. Surat permohonan pemblokiran aplikasi “Jagat” telah diajukan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Kita sudah kirim surat. Di samping itu semua CCTV di taman dibuka. Kita ingin tahu siapa sih yang meletakkan koin-koin,” jelas Fikser.

Menurut Fikser, beberapa taman telah dipasangi garis pembatas untuk mencegah warga menginjak-injak tanaman. “Makanya salah satu upaya pencegahan kita pasang Satpol PP line, DLH line di taman-taman supaya tidak diinjak-injak,” tambahnya.

Baca Juga: Koin Jagat Dinilai Rendahkan Martabat, Wali Kota Eri Ajukan Blokir ke Kominfo

Advertise - Idul Fitri 1446H dr akma

Editor : Ading