• Loadingselalu.id
  • Loading

Rabu, 04 Okt 2023 14:15 WIB

Protes Soal Bantaran Sungai, Warga Medokan Inginkan Pengganti Risma yang Anti Korupsi

Beritahu

Surabaya - Puluhan warga Medokan Semampir Surabaya melakukan aksi pasang banner yang berisi penolakan mafia tanah, yang mencaplok bantaran sungai di wilayahnya.

Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus

"Bantaran sungai 50 meter ini mutlak kewenangannya garis besar atau provinsi Jawa Timur. Tapi fakta di lapangan dikuasai oleh pengembang atau mafia-mafia tanah orba," kata Wahadi salah satu warga Medokan Semampir, Jumat (6/3/2020).

Menurut warga, ada sekitar 15 hektar tanah di bantaran sungai Medokan Semampir yang beralih kepemilikan. Mereka menuntut agar permasalahan ini diusut tuntas karena diduga ada praktik korupsi.

Baca Juga: Awas! ASN Pemkot Surabaya Dilarang Ngelike Postingan Politik, Bakal Dilaporkan

"Kami sebagai warga tidak terima adanya lokasi kami, karena kami berdomisili disini gak ujuk-ujuk mas. Ini peran dari bapak-bapak kita, dari kita sendiri ini babat alas dulu, setelah padang ditempati warga semua kok enaknya pengembang itu asal comot saja kan kurang etis," tambah Wahadi.

Menurut warga ada sekitar 15 hektar tanah bantaran sungai di wilayah Medokan Semampir Surabaya beralih kepemilikan. Dan mereka mengharapkan pemimpin yang mempunyai semangat anti korupsi menggantikan Walikota Tri Rismaharini, bisa menyelesaikan persoalan ini

Baca Juga: Kebakaran Alang-alang di Sememi Surabaya, 9 Warung Hangus

Puluhan warga tersebut berorasi berantas korupsi dan pungli serta memasang banner bertuliskan "Ingat..!!! Amanah Bagi Wong CilikWarga Marginal Medokan Semampir 100 % Menerima Pemimpin Yang Bersih Dari Korupsi dan Pungli", disamping papan pemberitahuan kepemilikan tanah yang berada di depan Sutet Medokan Semampir.

"Teman-teman yang ada di Medokan sampai ujung Kenjeran siap mengantar dan mendukung calon pemimpin kota Surabaya yang bersih, jujur, adil, tidak berpihak kepada koruptor. Harus diamankan Surabaya agar bersih dari koruptor," pungkas Wahadi.

Editor : Redaksi