Jumat, 18 Apr 2025 01:58 WIB

Mengenal Metode Operasi Tulang Lutut ala Dokter ALTY Kuala Lumpur

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 29 Mar 2024 21:16 WIB
Dokter konsultan ortopedik, arteoplasti dan ahli bedah sukan dari ALTY Hospital Kuala Lumpur Dato Dr Badrul Shah Badaruddin

Dokter konsultan ortopedik, arteoplasti dan ahli bedah sukan dari ALTY Hospital Kuala Lumpur Dato Dr Badrul Shah Badaruddin

selalu.id - Tulang lutut yang rusak akibat osteoarthritis dilapisi kembali dengan komponen logam dan plastik. Penyakit ini biasanya menyerang orang yang sudah berusia paruh baya rata-rata sekitar usia 60 tahun.

Biasanya sendi lutut dapat mengalami kerusakan akibat cedera atau peradangan (artritis). Untuk penderita kondisi osteoarthritis kerap ditandai dengan nyeri dan kaku pada lutut dapat semakin memburuk jika dibiarkan tanpa penanganan.

Baca Juga: Rencana Proyek RSUD Selatan Belum Matang, DPRD Dorong Anggaran untuk RSUD BDH

Dokter konsultan ortopedik, arteoplasti dan ahli bedah sukan dari ALTY Hospital Kuala Lumpur Dato Dr Badrul Shah Badaruddin, pun memberi solusi operasi metode Unicompartmental (Partial) Knee Replacement) atau UKR untuk operasi penggantian lutut.

"Selama operasi penggantian lutut, tulang dan tulang rawan yang rusak akibat osteoarthritis dilapisi kembali dengan komponen logam dan plastik," kata dr Badrul, kepada Selalu.id, Jumat (29/3/2024).

Dr Badrul menjelaskan, dalam penggantian lutut unikompartmental (juga disebut penggantian lutut parsial) hanya sebagian lutut yang muncul kembali.

"Prosedur ini merupakan alternatif penggantian lutut total bagi pasien yang penyakitnya terbatas pada satu area lutut saja," ujarnya.

Ia pun menyebut beberapa keuntungan penggantian lutut sebagian atau UKR dibandingkan dengan penggantian lutut total. Antara lain, pemulihan lebih cepat, mengurangi rasa sakit setelah operasi, darah yang keluar pun lebih sedikit, hingga menurunkan risiko infeksi dan pembekuan darah.

Dengan adanya pergantian lutut ini, karena tulang, tulang rawan, dan ligamen di bagian lutut yang sehat tetap terjaga, banyak pasien melaporkan bahwa penggantian lutut unikompartemen terasa lebih alami dibandingkan penggantian lutut total.

"Lutut yang tidak berkompartemen juga bisa menekuk lebih baik," tuturnya.

Metode UKR, lanjutnya, bakal menjadi win – win solutions apabila tindakan non bedah tak lagi berdampak signifikan kepada pasien. Dengan demikian, UKR akan disarankan oleh tim dokter kepada pasien.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Komitmen Wujudkan Pemerataan Akses Layanan Kesehatan

Lebih lanjut dr Badrul pun membeberkan, ada beberapa kondisi pasien yang direkomendasikan untuk menjalani UKR. Seperti pasien dengan kondisi artritis inflamasi, kekakuan lutut yang signifikan, hingga kerusakan ligament.

Dengan pemilihan pasien yang tepat, penggantian lutut unikompartemen modern telah menunjukkan hasil jangka menengah dan panjang yang sangat baik pada pasien yang lebih muda dan lebih tua.

Operasi UKR biasanya berlangsung antara 1 dan 2 jam. Dokter bedah akan membuat sayatan di bagian depan lutut pasien. Kemudian akan melihat tiga kompartemen lutut pasien untuk memverifikasi bahwa kerusakan tulang rawan sebenarnya terbatas pada satu kompartemen dan ligamen masih utuh.

"Jika dokter bedah merasa lutut Anda tidak cocok untuk penggantian lutut sebagian, mereka mungkin akan melakukan penggantian lutut total. Dokter bedah akan mendiskusikan rencana darurat ini dengan Anda sebelum operasi untuk memastikan pasien setuju dengan cara ini," paparnya.

Pasien penggantian lutut sebagian biasanya mengalami lebih sedikit rasa sakit dan pembengkakan pasca operasi, dan memiliki rehabilitasi yang lebih mudah dibandingkan pasien yang menjalani penggantian lutut total.

Baca Juga: Rumah Sakit Internasional Ciputra Hospital Hadir di Surabaya, Begini Penampakannya

Dalam kasus yang jarang terjadi, pasien akan ke fasilitas perawatan terampil (rehabilitasi) setelah operasi.

"Waktu untuk operasi sejaman aja. Kalau harganya lebih sedikit. 30 ribu ringgit Malaysia biaya operasi lutut," jelasnya.

Selain itu untuk pandang makanan bagi penderitanya, ia menambahkan semua makanan tidak masalahka asalkan jangan yang punya elergi.

"kalau makanan tidak masalah semuanya, makanana yang alergi kalau punya elergi," pungkasnya.

Editor : Arif Ardianto