Surabaya (selalu.id) - Masalah baru timbul di posko-posko pengungsian korban erupsi Gunung Semeru, Jumat (10/12/2021). Bebagai penyakit mulai menyerang pengungsi, diantaranya Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan mata merah, sakit perut bagian atas, hipertensi, dan fungsi jaringan dan organ kondisi seseorang menurun.
Ketua Unit Bantuan Bencana Alam FK Universitas Airlangga, Christijogo Sumartono mengatakan, warga dan pengungsi yang mengeluhkan hal ini harusnya secepatnya mendapat penanganan, sebelum masuk dalam fase akut.
Baca Juga: 5 Jembatan di Lumajang Putus Akibat Lahar Dingin Semeru
"Banyak warga dan pengungsi yang mengeluhkan mata merah dan radang paru-paru akibat menghirup abu vulkanik,"kata Christijoho Sumartono, Jumat (10/12/2021).
Selain itu, pihaknya juga melakukan jemput bola dengan mendatangi warga pengungsi untuk cepat melakukan pengobatan terhadap yang sakit.
"Warga dan pengungsi sudah diberikan obat tetes mata mata agar tidak makin parah. Mereka juga dapat obat batuk dan pilek," ujarnya.
Tak hanya berbagai penyakit, ia menyampaikan, kondisi warga dan pengungsi juga sangat membutuhkan pasukan air bersih untuk kebutuhan MCK yang layak.
Baca Juga: Ratusan Warga Lumajang Masih Mengungsi Dampak Terjangan Lahar Dingin Semeru
"Kesediaan air bersih juga perlu diperhatikan untuk mencegah munculnya penyakit baru. Apalagi, kondisi saat ini, kebutuhan warga dan pengungsi akan air bersih harus terpenuhi," tegasnya.
Ia menjelaskan, bahwa kandungan abu vulkanik bisa membahayakan mata, pernafasan dan kulit bila muncul iritasi.
Pihaknya pun juga mengedukasi dan mengimbau warga pengungsi agar saat membersihkan rumahnya memakai pelindung, seperti kacamata dan masker.
Baca Juga: Akses Jalan Malang-Lumajang Lumpuh Akibat Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem
Sebab itu, tambahnya, untuk warga jika membersihkan sisa banjir lahar, diharapkan memakai sepatu boots.
"Kenapa kami anjurkan memakai sepatu boots, karena khawatir ada penyebaran penyakit tikus seperti leptospirosis," tegasnya. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi