• Loadingselalu.id
  • Loading

Senin, 04 Des 2023 03:59 WIB

Cerita Wisudawan STIDKI Ar Rahma Mualafkan Warga di Perbatasan Timor Leste

Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

Wisuda Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah

selalu.id - Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam (STIDKI) Ar Rahmah resmi meluluskan puluhan wisudawan yang ke-4.

Total sebanyak 55 mahasiswa yang lulus diantaranya 33 wisudawan akademik dan 22 wisudawan Al quran.

Baca Juga: Begini Cerita Anggota Satpol PP Korban Penganiayaan Massa Buruh

Mereka resmi menyandang gelar sarjana dan sekaligus pengukuhan yang digelar di Dyandra Convention Center Surabaya, pada Sabtu (11/11/2023).

Acara wisudawan STIDKI itu juga dihadiri oleh
Ustad Adi Hidayat yang memberikan beasiswa S2 terhadap 5 lulusan terbaik diantaranya 3 wisudawan akademik dan 4 wisudawan al qur'an.

"Saya sampaikan selamat kepada citivas akademika STIDKI Ar Rahmah karena sudah berhasil melahirkan Da'i , ulama dan imam terbaik di zaman ini,"kata Ustad Adi Hidayat.

STIDKI juga telah meluluskan salah satu mahasiswanya yang merupakan wisudawan terbaik dari program studi Manajemen Dakwah Ahmad Fadlan Rizki.

Fadlan yang memiliki IPK 3,79 itu pun menceritakan pengalamannya saat berkunjung di Atambua, yakni kawasan yang merupakan perbatasan Indonesia dan Timor Leste.

Kala itu, saat pertama tiba di Atambua, Fadlan berkenalan dengan penduduk di sana. Banyak dari masyarakat yang memutuskan untuk menjadi mualaf.

Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Surabaya Hambat Laju Inflasi di Penghujung Tahun 2023

"Kami banyak diberikan pengalaman kesempatan beberapa waktu lalu. Saya dapatkan amanah untuk berhikmah di ujung negeri di Atambua perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Ketika pertama kali sampai di tempat itu, saya berkenalan dan banyak orang dan banyak bertemu dan banyak kali saudara-saudara mualaf,"kata Fadlan, saat pidatonya di hadapan puluhan wisudawan.

Sayangnya, lanjut Fadalan, seusai menjadi mualaf mereka tidak dipupuk secara keimanannya sehingga menyebabkan lupa akan syahadat.

Hal itu yang membuat Ahmad bergerak untuk melakukan perubahan. Dia memutuskan untuk membuat program pembinaan bagi mualaf.
Salah satunya membaca Al-Qur’an.

"Hari ini sudah banyak yang bisa membaca Alquran dari ibu-ibu mualaf tersebut alhamdulillah ada yang masih Iqro 6 masih Iqro 5 tapi walillahilham ini merupakan karunia Allah Subhanahu Wa Ta'ala Allah. Pengalaman saya selama sekian bulan di Atambua kiprah,"ungkapnya.

Baca Juga: HIV/AIDS Mulai Menyasar Remaja di Surabaya, DPRD Minta Pemkot Gerak Cepat

Sementara itu, Ketua STIDKI menambahkan kepada wisudawan harus berkontribusi positif dalam pembangunan Indonesia dan Islam.

Ketua STIDKI Ar Rahmah Shobikhul Qisom menekankan puluhan wisudawan yang telah lulus itu harus berkontribusi positif dalam pembangunan Indonesia dan Islam

"Ini telah diterapkan oleh wisudawan, bahkan sebelum menjadi sarjana,"pungkasnya.

Editor : Arif Ardianto