selalu.id - Persaingan menuju kampanye pemilihan tiga calon Pilpres 2024 mulai menghangat. Terlebih lagi dukungan tiga pasangan calon yakni Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, dan Anies-Cak Imin ini geliat merebutkan kemenangan di setiap wilayah, salah satunya di daerah Jawa Timur.
Menurut Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Andri Arianto, pasangan calon Pilpres untuk Prabowo-Gibran di Jawa Timur masih kesempatan mendapatkan suara lebih banyak dari warga Nahdliyin.
"Kalau di Jatim, bisa jadi Prabowo mendapat limpahan dari warga nahdliyin yang tidak menginginkan pasangan Anies-Muhaimin," kata Andri, kepada selalu.id, Rabu (7/11/2023).
Namun, khusus di Kota Surabaya yang merupakan kandang PDI Perjuangan, Andri menilai bahwa keberhasilan memenangkan Prabowo-Gibran masih belum bisa terlihat dengan jelas, karena putusan usungan paslon dari Prabowo-Gibran sendiri menjadi tanda tanya apakah mereka diterima dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Saya meyakini bahwa masyarakat kota Surabaya relatif rasional dalam pilihan politiknya, tidak terlalu terpengaruh pada manuver politik di kalangan elit," ujarnya.
Andri menjelaskan bahwa memang Kota Surabaya yang disebut 'Kandang Banteng' itu karena lebih banyak memegang pimpinan Eksekutif, Walikota dan Legislatif, hingga Ketua DPRD.
"Banyak banyaknya program-progam penting (pimpinan dari PDIP) untuk masyarakat dalam penurunan kemiskinan dan pelayanan publik yang baik," jelasnya.
Oleh karenanya, Andri menilai dirinya meyakini meski elektabilitas pasangan calon Prabowo-Gibran semakin naik, tidak mempengaruhin suara banteng untuk Ganjar-Mahfud di Kota Pahlawan.
"Saya menyakini bahwa elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud (di Surabaya) masih terjaga dengan baik," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Ganjar-Mahfud bakal mampu meyakinkan masyarakat Surabaya untuk menjadikan keduanya pemimpin.
"iya, terlebih dengan partai koalisi yg mendukung Ganjar-Mahfud lebih solid yang mampu meyakinkan warga masyarakat surabaya bahwa pemimpin yang bekerja dengan rakyat adalah Ganjar-Mahfud," tandasnya.
Baca Juga: KPU Jatim Imbau Peserta Pemilu Tidak Memasang APK Sembarangan
Editor : Ading