Surabaya (selalu.id) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya, Jatim. Mengeluarkan peringatan dini potensi banjir rob akibat fenomena pasang maksimum air laut.
Peringatan tersebut, perkirakan akan terjadi mulai 2 hingga 7 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 - 24.00 WIB di kawasan pesisir Surabaya dan sekitarnya.
Baca Juga: Begini Cerita Anggota Satpol PP Korban Penganiayaan Massa Buruh
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Irvan Widyanto, memastikan bahwa pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai antisipasi jika terkena banjir rob, salah satunya pelatihan praktek evakuasi mandiri untuk warga pesisir.
Tentunya, lanjut ia, dengan mengikuti jalur evakuasi yang sudah ditentukan menuju Assembly Point titik kumpul.
Dengan ketinggian di atas 2,5 meter atau pasang air laut di atas 150 cm dan kecepatan angin di atas 20 knot atau 37 km/jam.
"Maka kita harap warga bisa melakukan evaluasi mandiri tanpa harus menunggu bantuan," jelas Irvan melalui siaran pers yang diterima selalu.id, Sabtu (4/12/2021).
Baca Juga: Begini Upaya Pemkot Surabaya Hambat Laju Inflasi di Penghujung Tahun 2023
Lebih lanjut, ia juga menyampaikan jika ada update dari BMKG Maritim terdapat potensi kenaikan air laut dan tinggi gelombang.
Maka BPB Linmas akan bergerak langsung mendirikan posko siaga di Romokalisari, Sontoh Laut dan Taman Suroboyo.
"Mereka akan dibekali peralatan mulai dari perahu karet bermesin, pelampung, ring buoy, tali, genset, lampu dan beberapa peralatan lainnya," jelasnya.
Baca Juga: HIV/AIDS Mulai Menyasar Remaja di Surabaya, DPRD Minta Pemkot Gerak Cepat
Sementara itu, pihaknya akan memberi pengumuman baik melalui toa yang dipasang di perkampungan nelayan di SIB maupun melalui megaphone.
Tambahnya, juga dengan keliling kampung nelayan untuk meminta agar sementara waktu tidak melaut dan tidak mendekati bibir pantai.
"Yang paling penting juga, apabila terjadi kedaruratan apapun di Surabaya, silahkan langsung menghubungi Command Center 112 untuk mendapatkan bantuan," pungkasnya. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi