selalu.id - Angkutan umum atau angkot sudah mulai jarang terlihat di Jalanan Kota Surabaya. Hal ini lantaran jumlahnya yang terus menurun.
Kepala Dinas Perhubungan Surabaya (Dishub) Surabaya, Tundjung Iswandaru mengatakan, bahwa jumlah angkot yang beroperasi terus menurun. Seiring dengan bergabungnya pemilik angkot yang menjadi krew feeder Wira Wiri.
Baca Juga: UMK Surabaya Paling Tinggi, Wali Kota Eri Minta Pengusaha Patuhi Penetapan Gaji Karyawan
Berdasarkan data Dishub Surabaya, Tundjung menyampaikan tercatat jumlah angkutan umum yang mempunyai ijin trayek sejumlah 508 angkot dan 89 bus kota.
Bahkan beberapa rute angkot sudah tidak beroperasi seperti rute T2 (Joyoboyo-Kenjeran-Wisma Permai), rute O (Kalimas Barat-Keputih), rute JBMN (Joyoboyo-Gunung Anyar) dan beberapa rute lain.
"Tercatat ada 306 pemilik angkot yang sudah bergabung dan merubah peruntukan angkutannya menjadi kendaraan pribadi (diplat hitamkan). Sehingga masih ada sekitar 202 angkutan umum yang masih beroperasi di beberapa rute lyn," kata Tundjung, Minggu (8/10/2023).
Baca Juga: Tegas! Begini Reaksi Wali Kota Eri Soal Parkir Rp 30 Ribu di Kawasan Taman Apsari
Meski jumlah menurun, lanjutnya, tetapi
masih ada sekitar 164 angkot yang beroperasi. Namun, ratusan angkot itu tak memenuhi kelaikan jalan dan izin trayeknya telah habis.
Lebih lanjut Tundjung menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada organisasi angkot.
Baca Juga: Wali Kota Eri Beri Penghargaan Dua Petugas Satpol PP yang Dianiaya Massa Buruh
Kata dia, ketua lyn maupun pemilik angkot agar memperbaiki kendaraannya sehingga dapat lulus uji kir dan berbadan hukum untuk bisa mendapatkan izin trayek.
"Diharapkan semua angkot yang beroperasi dapat memenuhi standar keselamatan, kenyamanan, dan keamanan," pungkasnya.
Editor : Arif Ardianto