• Loadingselalu.id
  • Loading

Minggu, 24 Sep 2023 04:08 WIB

Ada Teknologi Baru Soal Lampu Merah di Surabaya, Simak Ulasannya

Lampu merah di Surabaya

Lampu merah di Surabaya

selalu.id - Pemkot Surabaya terus berkomitmen untuk mengurangi polusi udara, untuk itu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga berinsiatif untuk mengurangi durasi lampu merah di Surabaya, guna mengurang polusi udara.

Baca Juga: Kualitas Udara Surabaya Lebih Baik daripada Jakarta

Ia menilai bahwa terkonsentrasinya kendaraan di traffic light menimbulkan polusi terlalu banyak dari kendaraan yang berhenti.

"Yang kita lakukan sekarang itu ngukur durasi lampu abang (merah), semakin lama berhenti dan antre panjang, maka polusi semakin gede (besar). Maka kita atur biar lampu merah tidak terlalu lama agar perputarannya cepat," kata Eri kepada selalu.id, Rabu (13/9/2023).

Pemkot Surabaya juga telah bekerja sama dengan beberapa vendor dan nantinya pengukuran lampu traffic light itu menggunakan sistem sensor yang medeteksi antrean panjang dan otomatis lampu berwarna hijau.

"Itu dengan sensor, kalau antrean beberapa meter itu langsung otomatis langsung hijau. Kalau yang sekarang kan ada SITS, tapi gak bisa otomatis. Nah ini nanti tidak lihat timer lagi," jelasnya.

Pengukuran durasi traffic light akan uji coba pada bulan Oktober 2023 mendatang. Eri menyebut akan dilakukan dulu di Jalan Ahmad Yani hingga Tanjung Perak.

"Insyaallah akan dijalankan bulan depan (Oktober), dari Jalan Ahmad Yani hingga Perak," ungkapnya.

Berdasarkan data KLHK, indeks kualitas udara Surabaya pada Senin (11/9/2023) adalah di angka 23. Hal ini membuat Surabaya menempati urutan pertama dengan kualitas udara terbersih di Indonesia. 

Meski Surabaya disebut merupakan Kota Polusi Udara Terbaik di Indonesia, Eri menyebut Pemerintah Kota akan terus berupaya untuk mengurangi polusi udara.

"Saya kemarin dapat informasi, tadi pagi, saya matur nuwun untuk warga Surabaya yang mau menjaga kotanya (menjadi Kota Polusi Udara Terbaik)," kata Eri, kepada selalu.id, Rabu (13/9/2023).

Dengan itu upaya Pemerintah Kota untuk terus mengurangi polusi udara, kata Eri, juga dengan memperbanyak ruang terbuka hijau dan uji emisi kendaraan.

"Kalau ada bangunan dan rumah selalu ada ruang terbuka Hijau dan itu dijalankan dan kita akan terus meningkatkan uji emisi," jelasnya.

Lebih lanjut Eri menjelaskan bahwa Pemerintah Kota juga meminta kepada setiap perusahaan yang ada di Surabaya untuk merotasi karyawannya untuk bekerja di dekat kawasan rumah mereka. Hal itu juga solusi untuk mengurangi padat kendaraan yang membuat polusi udara.

"Kita selalu meminta kepada perusahan-perusahaan untuk melakukan rotasi pekerjaan yang dekat dengan rumahnya. Semoga punya komitmen," pungkasnya.

Baca Juga: Surabaya Didapuk Kota Polusi Udara Terbaik Indonesia, Begini Kata Pengamat ITS

Editor : Ading