selalu.id - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menceritakan bahwa dirinya geram karena sering kali dibully. Megawati pun menceritakan sejak menyebut Presiden Jokowi sebagai kader PDIP dengan sebutan petugas partai, dirinya pun kerap dibully.
Menurutnya, sebutan petugas partai bagi kader memang tidak masalah. Sebab, seluruh kader termasuk yang maju menjadi Presiden pun didukung dan diusung oleh partainya.
Baca Juga: Rakernas IV PDIP, Banteng Surabaya: Solid Menangkan Ganjar Pranowo
"Namanya calon presiden itu apa sih? Diusung oleh satu partai atau dan beberapa partai. Kan jelas, kok terus saya dibully. Nggak boleh nyebut kader sebagai petugas partai. Toh saya bilang Pak Jokowi petugas partai, hayo, mau dibully lagi? Lah wong yang nyalonkan saya yang lain ngikut, enake. Kenapa yang lain gak bikin calon presiden lain, itu kan fair kalau mau demokrasi. Ini nggak, nunggu aja," jelasnya.
"Umpamanya Pak Eri (Wali Kota Surabaya, red), bagaimana bisa dia jadi Wali Kota kalau tidak didukung oleh partai," lanjutnya.
Mantan Presiden kelima itu menyebut bahwa sebagai politikus, sudah 30 tahun dirinya berpolitik, sehingga dirinya cukup berpengalaman dalam menghadapi dinamika politik yang terjadi. Megawati pun mengatakan bahwa budaya berpolitik pada dirinya diajarkan langsung oleh Pendiri Bangsa Indonesia, Presiden Soekarno yang juga ayahanda dari Megawati.
"Seorang Presiden Pendiri Bangsa loh yang ngajarin saya. (Rumusnya begini, red) Kalau orang ngomong ini kamu ngomong ini. Kalau orang nohok kamu, kamu elus," ungkap Mega, saat sambutan usai meresmikan Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar di Surabaya, Rabu (26/7/2023).
Baca Juga: Begini Langkah Pemkot Surabaya Cegah Bullying di Sekolah
Oleh karena riwayat berpolitiknya yang selalu pada posisi strategis, ia pun menegaskan bahwa dirinya tak akan membiarkan orang membuat narasi-narasi miring dan membully dirinya, terutama saat Pemilu sebagai pesta politik semakin dekat.
"Jangan lupa loh saya pernah jadi Presiden dan saya pernah Wapres. Dalam diri saya penuh pengetahuan politik," tegasnya.
Terlebih lagi, Mega mengaku tidak senang tentang pemberitaan di media yang membuat dirinya menjadi bahan bully-an dengan pertanyaan wartawan yang tak sesuai dengan topik.
Baca Juga: Kesang Jadi Ketum PSI, Pengamat Sebut Hubungan Jokowi dan Megawati Bakal Seperti ini
"Saya pernah loh satu wartawan, nggak usah saya omongin, karena saya sudah jengkel, karena topiknya beda dengan apa yang akan ditanyakan, melenceng, ngamuk saya bilang. Saya gak mau digoreng-goreng lagi, karena habis ini kan mau pemilu," ungkap orang nomor satu di PDI-perjuangan.
Lebih lanjut Mega menambahkan bahwa dirinya selama ini tak menghiraukan bully tersebut. Tetapi kali ini, dia bakal ambil sikap dan bahkan dia menyiapkan ilmu khusus dalam menangkal itu, yang ia sebut sebagai Kungfu Ibu Mega.
"Saya punya ilmu ini, Kungfu Ibu Mega. Mukul-merangkul. Mau tahu akibat mukul dulu, kalau gak ada reaksi, Cekik! Tulis Kungfu Bu Mega!" pungkasnya. (Ade/Adg)
Editor : Ading