selalu.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak ratusan anak berkampanye stop kekerasan dan pernikahan dini pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 yang digelar di Taman Bungkul, Surabaya, Minggu (23/7/2023).
Acara yang digelar di area car free day (CFD) ini diikuti oleh 20 perwakilan Forum Anak Surabaya (FAS), 200 anak PAUD, 300 siswa SD, 400 siswa SMP, dan 200 siswa SMA/SMK.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Sediakan Paket Wisata Tempat Sejarah
Eri mengatakan, peringatan HAN 2023 ingin mengajak anak-anak Surabaya untuk berani menyuarakan pendapat, berbicara, hingga mengeluarkan potensi-potensi yang dimilikinya.
Dengan adanya parade ini, Eri berharap para orang tua mau mengerti dan memahami keinginan dan menampung kreativitas anak-anaknya.
"Maka orang tua jangan pernah lupa untuk menciptakan mendidik anak-anak yang memiliki akhlakul karimah dan memiliki jiwa seorang pemimpin," kata Eri.
Tak hanya itu, Eri juga berpesan kepada anak-anak yang hadir untuk menjaga diri dari ancaman. Dalam kesempatan itu pula, ia ingin para orang tua menjaga anak-anak di Kota Surabaya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Buka Klinik Hewan Gratis, Begini Cara Daftarnya
"Anak harus kita jaga betul bagaimana tumbuh kembangnya bisa terus berkembang luar biasa di Kota Surabaya. Dan kegiatan ini harus terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya," tuturnya.
Parade Stop Kekerasan dan Pernikahan Dini pada Anak ini, ungkap Eri, merupakan bagian dari upaya pemkot mewujudkan Surabaya sebagai Kota Layak Anak (KLA) Paripurna. Ia mengungkapkan, nilai Kota Surabaya sebagai KLA adalah yang tertinggi se-Indonesia.
Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus
"Surabaya nilainya 895, sedangkan untuk mencapai paripurna itu nilainya harus 900. Tapi alhamdulillah kemarin, nilai Kota Surabaya tertinggi dan jauh meninggalkan daerah lain," bangganya.
Lebih lanjut Eri mengaku, penghargaan KLA bukanlah segalanya ketika Kota Surabaya tidak nyaman bagi anak. Menurutnya, penghargaan itu hanya sebagian kecil dari langkah yang sudah diambil oleh warga Surabaya dalam mewujudkan KLA.
"Yang kita lakukan tidak menuju ke sebuah penghargaan, tapi bagaimana kita bisa terus menyuarakan hak anak, baik hadir dalam pembangunan kota, dan bagaimana membuat sadar orang tua untuk membimbing anak-anak ini bisa menjadi seorang pemimpin di masa depan," pungkasnya.
Editor : Arif Ardianto