selalu.id - Mahasiswi Universitas Airlangga (Unair) resmi menyandang gelar doktor Ilmu Farmasi termuda dengan usia 24 tahun.
Maria Apriliani, perempuan kelahiran Minahasa, 9 April 1999 itu juga berhasil dinobatkan sebagai wisudawan terbaik jenjang S3 Fakultas Farmasi Unair, pada Wisuda, Sabtu (3/6/2023) kemarin.
Baca Juga: TikTok Bukan Dalang Sepinya Pasar, Pengamat UNAIR: Pemerintah Harusnya Ajarkan Digital Marketing
Tak tanggung-tanggung, Maria bahkan lulus dengan perolehan IPK sempurna, 4.00.
Ia pun bercerita saat masa menempuh studi S1 dirinya sangat menaruh perhatiannya pada dunia penelitian. Bahkan, Maria kerap mengikuti berbagai ajang penelitian bergengsi tingkat nasional, seperti halnya PKM (program kreativitas mahasiswa).
Terlebih lagi, ia juga melakukan penelitian ke Luar Negeri. Tak hanya itu, dedikasi Maria dalam dunia penelitian patut mendapatkan apresiasi. Benar saja, ia memperoleh apresiasi berupa beasiswa Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah (PKPI) dari Kemendikbud-ristek.
Lewat beasiswa itu, Maria berkesempatan menapaki Negeri Ginseng untuk melakukan penelitian di Seoul National University selama enam bulan.
Maria juga diamanahi untuk mengerjakan proyek penelitian dengan University of Rennes, Prancis.
Beruntungnya, ia juga mendapat bantuan mobilitas Séjour Scientifique de Haut Niveau (SSHN) dari Pemerintah Prancis.
Baca Juga: Tersulut Api Bakaran Sampah, Gudang Gula di Krembangan Surabaya Hangus
Melalui pengalaman belajarnya itu, Maria menuturkan, melakukan penelitian di luar negeri bukan perkara mudah. Ia sempat merasa kesulitan beradaptasi dengan budaya baru, meski akhirnya berhasil mengatasi.
Kendati demikian, ia sangat bersyukur karena memperoleh ilmu dan pengalaman baru.
"Di sana saya bisa mengenal teknologi-teknologi baru yang belum ada di Indonesia. Saya juga banyak belajar mengenai kultur positif dan beberapa di antaranya saya terapkan di Indonesia," ungkapnya.
Dengan mendapatkan gelar doktor, Maria mengaku sangat senang dan bangga. Pasalnya, ia berhasil mencatatkan namanya sebagai salah satu doktor termuda di Indonesia, tidak lama setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-24.
Baca Juga: Awas! ASN Pemkot Surabaya Dilarang Ngelike Postingan Politik, Bakal Dilaporkan
"Lima hari setelah berulang tahun yang ke-24, saya diyudisium sebagai doktor baru di bidang Ilmu Farmasi. Saya sangat senang karena ini menjadi kado ulang tahun saya yang ke-24," ucap awardee beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul) itu.
Dalam studi doktoralnya, Maria melakukan penelitian dan mengembangkan biomaterial berukuran nanometer untuk aplikasi defek tulang dengan tujuan mengatasi permasalahan mahalnya produk implan tulang impor di Indonesia.
Lebih lanjut Maria berharap, hasil disertasinya dapat menyumbang teori baru di bidang farmasi dan sekaligus dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi