• Loadingselalu.id
  • Loading

Minggu, 24 Sep 2023 05:01 WIB

Warga Kenjeran Meninggal saat Antre di ICU, Begini Penjelasan RSUD dr Soewandhie

RS Soewandhie

RS Soewandhie

Selalu.id - Sebelumnya diberitakan bahwa terdapat seorang ibu yang meninggal saat antre ruang ICU di RSUD dr Soewandhie. Terkait hal tersebut, Direktur Rumah Sakit Soewandhie, dr. Billy Daniel Messakh mengatakan bahwa,  pihak keluarga tidak mau merujuk ke Rumah Sakit lain.

"Kronologisnya, tanggal 27 Mei dia diterima di IGD Soewandhie. Pas dia datang ke kamar kita sudah penuh. Karena penuh kami tawarkan rujuk ke RS lain, tapi keluarga menolak," kata dr Billy, Jumat (2/6/2023), saat dihubungi awak media.

Baca Juga: RS Dr Soewandhie Punya Tiga Alat Medis Kualitas Terbaik Dunia, Wali Kota Eri: Beri yang Terbaik untuk Masyarakat

Dr Billy mengatakan bahwa sesuai aturan SOP Rumah Sakit jika pihaknya menawarkan rujukan tetapi ditolak. Ia pun mengatakan sudah ada tanda tangan penolakan dari pihak keluarga pasien yang meninggal, Asiasi (53) warga Tanah Kali Kedinding, Kenjeran.

"Sudah (pihak keluarga) ada tanda tangannya mulai IGD sampai ICU menolak rujuk. Standar (SOP) kalau ruangan penuh harus rujuak RS lain, mereka menolak," jelasnya.

Kata dia, pihaknya ketika melakukan tawaran rujuk langsung ada pilihan ke RS Soetomo atau RS Unair. "Selain itu juga sda rujukan terbuka, kepadanya RS jadi kemanapun bisa diterima," tuturnya.

Dalam kronologi awal, lanjut dr Billy, saat itu pihak RS Soewandhie menerima di IGG. Tetapi saat datang kamar rumah sakit sudah penuh.

Baca Juga: Pasien Meninggal saat Antre ICU, Direktur RSUD dr Soewandhie Minta Maaf dan Janji Perbaiki Kesalahan

"Karena penuh, kami tawarkan rujuk keluarga menolak. Saat itu kondisi (pasien) sudah naik turun. Diperiksa dokter pasien ada gangguan paru-paru," jelasnya.

Saat kondisi mulai menurun, RS Soewandhie menawarkan masuk ruang ICU, namun penuh. Akhirnya, pihaknya menawarkan rujuk Rumah Sakit lain.

"Tanggal 31 Mei dia masuk ICU inden pertama. Tapi karena kondisi, kita selalu tetap tawarkan, dia mau udah ada tempat di dalam. Tapi saat dia menurun dan dokter bilang kondisi meninggal di ruang teratai," imbuhnya.

Baca Juga: Sidak ke RSUD dr Soewandhie, Wakil Ketua DPRD Surabaya: Sistem ICU Harus Dievaluasi

Lebih lanjut dr Billy menambahkan, pihak keluarga pasien tidak beritahu alasan mereka tidak mau merujuk pasien atu ibunya ke Rumah sakit lain.

"Tapi kita punya beberapa temuan kalau masuk ICU di tempat lain pasti nambah pengeluaran minimal, bahan habis pakai ortunya misal pampers alat mandi kalau di Soewandhie, semua ditanggung Pemkot," pungkasnya. (Ade)

Editor : Ading