selalu.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya berupaya menghilangkan bau sampah di kawasan Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjelang gelaran Piala AFC U-20.
Kepala DLH Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, nantinya pihak FIFA akan meninjau GBT menjelang kualifikasi Piala Dunia AFC U-20 2023. Sehingga, Pemkot menargetkan dan berupaya agar GBT tak bau Sampah.
Baca Juga: Cegah Bau dan Ceceran Lindi di Akses GBT, Operasional Truk Sampah Diganti Malam
"Nanti tanggal 7 September ini udah datang dari FIFA dan AFC. Mereka akan supervisi itu, target kami tanggal 6 besok sudah tidak boleh bau di (GBT), "kata Hebi, Minggu (4/9/2022).
Hebi mengatakan, untuk menargetkan itu, pihaknya telah menerapkan sejumlah metode pengelolaan sampah di TPA Benowo, yakni mulai dari melakukan penyemprotan efektif mikro organisme EM6. Menurutnya, mikroorganisme tersebut, bukan merupakan zat kimia, melainkan organik.
"Jadi EM6 Ini mikroorganisme lho, bukan zat kimia tapi organik. Kemudian juga ada penutupan membran di tepi Itu yg udah kita lakukan sudah 100 persen,"ujarnya.
Baca Juga: Jelang Piala AFC U20, Stadion GBT Masih Bau Sampah
Kemudian, langkah lain yang dilakukan Pemkot juga membangun buffer zone atau kawasan penyangga TPA Benowo. Bentuk buffer zone ini berkonsep seperti hutan yang mengelilingi TPA Benowo.
"Ini masih kita kerjakan. Kalau buffer zone itu harus sampai 500 meter, ini baru satu shaft. Kalau buffer zone memang terkait tanaman, mungkin akan tampak setelah 2 tahun setelah ditanam," katanya.
Lebih lanjut Hebi menambahkan, pihaknya juga telah meminta bantuan kepada Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, untuk mengetes tingkat bau sekitar GBT tersebut.
Baca Juga: Langkah Pemkot Surabaya Atasi Bau Sampah di Kawasan Stadion GBT
"Untuk tingkat kebauan itu hitungnya dan mengecek sangat sulit. Saya minta tolong ITS tes kebauan, itukan misal dicek 9 orang nentuin tingkat bau hidungnya,"terangnya.
"Tapi misal orang yang sudah tinggal sana kan udah biasa. GBT wes gak mambu rinio ta (wes gak bau sini),"imbuhnya. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi