Selasa, 22 Apr 2025 07:21 WIB

Politisi PDIP Minta Wali Kota Surabaya Beri Sanksi Staff Kelurahan Medokan Ayu

  • Reporter : Ade Resty
  • | Rabu, 13 Jul 2022 10:47 WIB
Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Anas Karno

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Anas Karno

selalu.id - Menyikapi keluhan warga terhadap staff Kelurahan Medokan Ayu, DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya meminta Wali Kota Surabaya, Eri Cahaydi turun tangan dan memberi sanksi kepada yang bersangkutan. Hal ini terkait kualitas pelayanan kepada masyarakat.

"Kami minta Pak Wali Kota Eri Cahyadi memberi sanksi kepada oknum kelurahan tersebut, karena sudah mencederai semangat Wali Kota yang menginginkan pelayanan tuntas dalam waktu 7 menit," kata Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Anas Karno, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Warung di Medokan Ayu, Surabaya

Anas menambahkan, tidak hanya pelayanan mengurus akta kelahiran saja, melainkan juga pelayanan publik lainnya. Pihaknya mendapatkan keluhan dari pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang mengurus nomor induk berusaha (NIB).

"Banyak pelaku UMKM yang mengeluh saat mengurus NIB," imbuh Anas.

Anas Karno yang juga Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya meminta wali kota segera bersikap. "Intinya berikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat," kata dia.

Baca Juga: Polemik Protes Pelayanan Kelurahan Medokan Selesai, Keduanya Saling Memaafkan

diberitakan sebelumnya, warga Surabaya memprotes perlakuan oknum salah satu staff Kelurahan Medokan Ayu dengan kalimat yang kurang menyenangkan. Protes tersebut diunggah melalui media sosial Twitter, Selasa (12/7/2022).

Akun twitter bernama @ZiziSantoso membuat status tentang pelayanan di Kelurahan Medokan yang menganggap dirinya merepotkan kelurahan. akun twitter tersebut juga menunjukkan bukti chat WhatsApp dengan staf kelurahan tersebut.

Baca Juga: Respon Camat Rungkut Sikapi Protes Warga Medokan: Kalau Benar, Saya Beri Sanksi!

Dalam isi status twitter tersebut, @ZiziSantoso mengungkapkan bahwa dirinya dianggap membebani Kelurahan. Akun tersebut menceritakan bahwa dirinya berniat meminta bantuan terkait akta yang telah hilang.

"Kalo gamau repot ngurus warga ya gausa jadi ASN pak! Salah satu staff Kelurahan Medokan Ayu balas chat saya seperti ini, katanya Jangan membebani Kelurahan. Padahal pas itu akta anak saya dihilangkan di kelurahan ini," tulis akun tersebut. (Ade/SL1)

Editor : Redaksi