selalu.id - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, meminta para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menghuni rusun milik Pemkot Surabaya harus keluar. Sebab, rusun tersebut hanya untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjad mengatakan, berdasarkan hasil verifikasi kepada penghuni rusun, ada sebanyak 88 orang ASN yang menghuni rusun, yakni terdiri dari 63 ASN aktif dan 25 ASN pensiunan. Angka ini merupakan jumlah total dari 20 rusun milik Pemkot Surabaya.
Baca Juga: Penghuni Gedung Setan Minta Pindah ke Rusun, Ini Tanggapan Wali Kota Eri
"Jadi, untuk penghuni rusun yang profesinya ASN sudah fix datanya segitu. Tapi kalau untuk penghuni yang non-ASN, datanya masih running dan terus update," kata Irvan, Jumat (18/2/2022).
Irvan mengatakan, dari 88 orang ASN yang menghuni rusun itu, sudah banyak yang dengan sukarela mengembalikan kunci rusun. Bahkan, mereka juga sudah menuliskan surat pernyataan pengembalian kunci hunian.
Dalam surat tersebut, kata Irvan, mereka mengakui bahwa pembuatan surat pernyataan itu dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari siapapun dan dari pihak manapun.
"Surat pernyataan itu juga ditandatangani oleh yang bersangkutan dengan menggunakan materai, jadi mereka dengan sukarela menyerahkan kunci rusun tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Permintaan Tinggi, Pemkot Bakal Bangun Rusunami di Surabaya Timur Pada 2024
Lebih lanjut Irvan mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur banyak ASN yang meninggalkan rusun akan digantikan untuk warga MBR Apalagi, saat ini antreannya sudah mencapai 11 ribu, sehingga sudah sepantasnya ASN itu meninggalkan rusun tersebut.
"Semoga dengan berjalannya waktu, semua ASN yang menghuni rusun bisa segera keluar, supaya MBR bisa masuk dan antrean pengajuan rusun bisa semakin sedikit," tegasnya.
Irvan menambahkan, saat ini Pemkot Surabaya terus melakukan verifikasi kepada semua penghuni rusun di 20 rusun milik pemkot.
Baca Juga: Wujudkan Hunian Layak, Mensos Risma Resmikan Rusun Sentra Pangudi Luhur Bekasi
Berdasarkan hasil verifikasi sementara, ada sebanyak 2.423 KK penghuni rusun yang termasuk dalam MBR, dan ada sebanyak 475 yang non-MBR, lalu ada sebanyak 1.143 data yang tidak ditemukan di aplikasi e-Pemutakhiran Data.
"Sedangkan penghuni rusun ada sebanyak 4.556 KK, dan hingga saat ini terus kami verifikasi," pungkasnya. (Ade/SL1)
Editor : Redaksi