Selasa, 15 Jul 2025 07:11 WIB

Isu Eri Irawan Calon Ketua DPRD Surabaya, Pengamat: Cermin Arah Politik PDIP

  • Reporter : Ade Resty
  • | Minggu, 15 Jun 2025 20:22 WIB

Selalu.id - Nama Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Eri Irawan, disebut-sebut menguat sebagai kandidat Ketua DPRD Kota Surabaya menggantikan Adi Sutarwijono usai diberhentikan sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya.

Munculnya nama legislator muda dari PDIP ini dinilai tak hanya sekadar persoalan elektabilitas, tapi juga mencerminkan arah politik internal yang tengah dibangun oleh DPP PDIP.

Baca Juga: Hari Pertama MPLS, DPRD Surabaya Tegaskan Komitmen Pendidikan Berkualitas

Pengamat politik dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Bimo, menilai kemunculan Eri Irawan dalam bursa kandidat Ketua DPRD menjadi simbol kuat bahwa DPP PDIP ingin menegaskan garis komando partai di daerah.

“Menurut kami, dengan adanya usulan dan menguatnya nama Mas Eri Irawan sebagai kandidat Ketua DPRD, itu menunjukkan bahwa DPP PDIP sedang mencoba menyampaikan pesan politik semua harus disiplin terhadap perintah pusat,” ujar Bimo, Minggu (15/6/2025).

Lebih lanjut, Bimo melihat Eri Irawan sebagai representasi kader muda yang potensial. Ia menyebut, masuknya nama Eri adalah langkah strategis partai dalam melakukan penyegaran struktural dan regenerasi kader, yang menurutnya sangat dibutuhkan.

“Mas Eri merupakan figur muda di PDIP Surabaya. Ini upaya partai untuk meremajakan struktur dan menyuntikkan energi baru. Mungkin selama ini PDIP Surabaya terlalu didominasi oleh kelompok senior, sehingga memang perlu ada kader muda yang lebih fresh dan dinamis,” jelasnya.

Menurut Bimo, bukan hanya PDIP yang perlu regenerasi, tapi hampir semua partai politik di Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan serupa, bagaimana menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman dan menjaga basis pemilih di tengah perubahan sosial-politik.

Baca Juga: Dukung SRRL, DPRD Surabaya Tekankan Pembangunan Flyover–Underpass Tanpa Abaikan Program Sosial

“Kita tahu partai politik harus adaptif. Regenerasi itu wajib agar suara simpatisan dan loyalis tetap terjaga, terutama di level lokal seperti Surabaya,” jelasnya.

Namun ia juga mengingatkan, proses ini harus dilakukan secara bijak. Tokoh-tokoh senior seperti Baktiono, ketua fraksi PDIP Budi Leksono atau nama-nama lain yang sempat disebut dalam internal partai tetap perlu dilibatkan dan dihargai perannya.

“Kalau tidak hati-hati, proses regenerasi ini bisa menimbulkan resistensi internal. Itu sebabnya penting untuk membaca situasi dan mengajak dialog seluruh elemen partai.”

Bimo menegaskan, jika benar bahwa keputusan menunjuk Eri Irawan sudah melalui jalur DPP dan ditandatangani oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, maka dinamika lokal seharusnya tak perlu diperpanjang.

Baca Juga: DPRD Surabaya Minta Dispendik Bentuk Satgas Cegah Bullying saat MPLS

“Kalau ini memang keputusan DPP dan sudah final, seharusnya semua kader bisa menerima. Artinya, DPP sedang berusaha mereorientasi arah partai agar lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” terangnya.

Penguatan nama Eri Irawan dinilai tak hanya sebagai bagian dari penyegaran internal, tetapi juga bisa dibaca sebagai konsolidasi dan penegasan loyalitas politik. 

Diketahui, Eri merupakan salah satu legislator muda dengan perolehan suara tinggi dan posisi strategis sebagai Ketua Komisi C.

Editor : Yasin