selalu.id – Polda Jawa Timur mencatat 529 kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di wilayah Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik sepanjang Maret hingga Mei 2025. Rata-rata lima unit sepeda motor hilang setiap hari.
Baca Juga: Pencurian Sepeda Motor di Puskesmas Gunung Anyar Terekam CCTV
Kasubdit Jatanras III Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengungkapkan maraknya tren curanmor spontan. Berbeda dengan curanmor terorganisir yang melibatkan jaringan pelaku berpengalaman, tren ini dilakukan oleh pelaku dadakan yang bertindak tanpa perencanaan.
“Pelaku seringkali tidak memiliki persiapan khusus atau peralatan canggih,” kata Jumhur kepada selalu.id, Senin (9/6/2025).
Ia mencontohkan kasus di Sidoarjo, ketika seorang pelaku yang awalnya berniat menagih utang justru membawa kabur motor yang kuncinya tertinggal di sebuah apotek, karena tidak menemukan orang yang dituju.
Baca Juga: Surabaya Darurat Curanmor, DPRD Surabaya Desak Patroli Ditingkatkan di Jam Rawan
Data kepolisian mencatat peningkatan jumlah kasus dari 141 kasus pada Maret menjadi 194 kasus masing-masing pada April dan Mei. Lokasi paling rawan adalah rumah atau tempat kos (37–39 persen), disusul warung, kafe, dan toko (14,9–17,7 persen).
Meskipun rekaman CCTV kerap membantu identifikasi, polisi menghadapi tantangan karena banyaknya pelaku baru yang bertindak spontan.
Baca Juga: 100 Kasus Curanmor di Surabaya Terjadi dalam Sebulan, Ini Langkah Wali Kota Eri
“Ini menjadi perhatian serius. Kami imbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dengan mengunci ganda kendaraan dan memilih lokasi parkir yang aman dan terpantau CCTV,” ujar Jumhur.
Editor : Ading