selalu.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya segera membuka seleksi terbuka untuk mengisi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) yang kosong pasca dimutasinya Ikhsan sebagai Kepala Inspektorat.
Baca Juga: Jam Belajar Lebih Pagi, Siswa SD-SMP Surabaya Bebas PR Sejak 2022
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan bahwa proses seleksi akan dilakukan secara transparan dan terbuka bagi seluruh aparatur sipil negara yang memenuhi syarat.
“Permohonan lelang jabatan Sekda sudah kami ajukan ke Gubernur Jawa Timur hari ini. Kami harap minggu ini sudah bisa dibuka seleksinya,” kata Eri usai upacara Hari Lahir Pancasila di Balai Kota Surabaya, Senin (2/6/2025).
Eri menjelaskan bahwa pengisian jabatan Sekda maupun kepala perangkat daerah lainnya harus melalui prosedur sesuai regulasi, yakni memastikan posisi tersebut kosong sebelum dilelang.
“Kalau masih ada yang menjabat, tidak boleh dilakukan lelang. Harus dikosongkan dulu,” jelasnya.
Terkait kriteria calon Sekda, Eri menegaskan dibutuhkan sosok yang tegas, berani, dan siap bekerja langsung di lapangan bersama dirinya menghadapi persoalan strategis kota, terutama premanisme dan parkir liar.
“Saya butuh Sekda yang tidak hanya kuat di balik meja, tapi juga turun langsung menggempur premanisme, jukir liar, dan segala bentuk ketidakamanan di Surabaya,” tegasnya.
Menurut Eri, Sekda berperan sebagai motor utama penggerak birokrasi, sehingga loyalitas dan kemampuan mengeksekusi kebijakan menjadi syarat mutlak.
Baca Juga: Ini Respon Ketua DPRD Surabaya Soal Polemik Parkir Wali Kota Eri
Proses seleksi akan dilakukan secara terbuka, dapat diikuti oleh pejabat dari internal maupun luar Pemkot Surabaya. Untuk menjamin transparansi, wawancara dengan panitia seleksi (pansel) akan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Pemkot Surabaya.
“Semua orang bisa melihat langsung bagaimana para calon menjawab pertanyaan dari pansel, termasuk dari saya. Masyarakat bisa ikut menilai,” ujar Eri.
Ia mengingatkan bahwa peserta harus siap mental dan tidak hanya mengandalkan portofolio. Berdasarkan pengalaman sebelumnya dalam seleksi kepala dinas, sejumlah peserta mengundurkan diri saat sesi wawancara karena tak mampu menjawab pertanyaan substantif.
“Proposalnya ditarik semua, mundur semua. Ternyata tidak semua orang berani tampil terbuka,” katanya.
Baca Juga: Usai Minimarket, Wali Kota Eri Bakal Bidik Aturan Parkir di Rumah Makan
Selain posisi Sekda, Eri menyampaikan bahwa Pemkot juga akan melelang sejumlah jabatan kepala perangkat daerah yang saat ini masih kosong karena keterbatasan pejabat eselon II untuk rotasi.
“Kalau sesuai hasil asesmen, bisa kami rotasi. Tapi untuk jabatan yang kosong, akan kami isi lewat seleksi terbuka,” tandasnya.
Eri berharap seleksi ini menghasilkan sosok Sekda yang tidak hanya kompeten secara administratif, tetapi juga memiliki kepemimpinan dan keberanian mengambil keputusan untuk kepentingan warga Surabaya.
“Sekda bukan hanya jabatan administratif. Ia harus mampu menggerakkan seluruh organisasi untuk menghadirkan perubahan,” pungkasnya.
Editor : Ading