selalu.id – Di tengah hiruk-pikuk keberangkatan jemaah haji di Embarkasi Surabaya, kisah inspiratif datang dari Supinah Rusmini (91), jemaah haji tertua kloter 10 asal Gresik. Perempuan renta ini akhirnya mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji setelah puluhan tahun bekerja keras sebagai tukang pijat bayi dan anak-anak.
Baca Juga: Dua Jemaah Haji Asal Jawa Timur Meninggal di Madinah
Minggu malam (4/5), Supinah berangkat ke Tanah Suci bersama kloter 10, didampingi anak keenamnya, M. Ghufron. Ghufron mengungkapkan rasa syukurnya atas keberangkatan ibunya, yang awalnya diperkirakan baru bisa berangkat sekitar tahun 2030. "Alhamdulillah, Ibu bisa berangkat lebih awal berkat prioritas lansia," ujarnya.
Kondisi kesehatan Supinah memang memerlukan perhatian khusus. Ghufron menjelaskan, pendengaran ibunya sudah menurun dan ia juga memiliki riwayat hipertensi. "Komunikasi dengan Ibu harus didekatkan ke telinganya," tambah Ghufron. Namun, secara umum, kondisi Supinah dinyatakan stabil dan layak untuk menunaikan ibadah haji.
Kisah inspiratif Supinah bermula dari keinginannya menunaikan ibadah haji sejak muda. Namun, dengan sembilan orang anak yang membutuhkan biaya hidup, impian tersebut harus tertunda. Ia memulai profesinya sebagai dukun bayi, kemudian menjadi tukang pijat yang melayani hingga lima pasien anak-anak per hari.
Baca Juga: Usia 119 Tahun, Mbah Harun jadi Jamaah Calon Haji Tertua se Indonesia
Meskipun hanya memijat sekitar 10 menit per pasien, penghasilannya dikumpulkan sedikit demi sedikit selama lebih dari 20 tahun. "Pijat anak-anak tidak lama, paling sekitar 10 menit sudah selesai," jelas Ghufron mengenai rutinitas ibunya.
Uang hasil jerih payah tersebut kemudian ditabung hingga terkumpul 25 juta rupiah, cukup untuk mendaftar haji dengan bantuan anak-anaknya. Supinah mendaftar haji pada tahun 2019 bersama salah satu anaknya. Namun, takdir berkata lain, anaknya meninggal dunia karena Covid-19. Ghufron kemudian menggantikan kakaknya untuk mendampingi ibunya ke Tanah Suci.
"Sejak muda, saya sudah ingin sekali mendaftar haji. Namun, apa daya, anak-anak saya masih banyak yang membutuhkan biaya. Alhamdulillah sekarang anak-anak sudah mandiri semua, saya bisa daftar dan berangkat haji," ungkap Supinah dengan suara lirih.
Ia juga berpesan agar siapapun yang memiliki keinginan untuk beribadah haji, jangan ragu untuk berdoa dan meminta kepada Allah SWT. Keberangkatan kloter 10, termasuk Supinah, menuju Bandara Madinah menggunakan penerbangan SV 5271 pukul 23.00 WIB pada Minggu malam.
Editor : Ading