selalu.id – PT Pelindo Terminal Petikemas mencatat pertumbuhan arus peti kemas sebesar 6,57 persen pada triwulan I tahun 2025. Total arus peti kemas mencapai 3,15 juta TEUs, meningkat dari 2,96 juta TEUs pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Tak Ada Korban Jiwa, Pelindo Petikemas Pastikan Operasional TPK Bitung Tetap Berjalan
Corporate Secretary Pelindo Petikemas, Widyaswendra, menyebutkan volume tersebut terdiri dari 1,02 juta TEUs peti kemas internasional dan 2,13 juta TEUs peti kemas domestik.
“Arus peti kemas internasional tumbuh 14,83 persen, sementara domestik naik 3,02 persen dibandingkan triwulan I tahun 2024,” jelas Widyaswendra, Kamis (24/4).
Peningkatan arus internasional dipicu oleh bertambahnya kunjungan kapal di TPS Surabaya, dari rencana 239 kunjungan menjadi 249. Selain itu, TPK Semarang mencatat tambahan tujuh kunjungan kapal, dengan pertumbuhan ekspor signifikan ke Amerika Serikat (28%), Korea (21%), dan Jepang (15%).
“Secara keseluruhan, ekspor tumbuh 15,93 persen dan impor naik 12,3 persen,” ujarnya.
Arus domestik turut meningkat seiring tingginya permintaan barang kebutuhan pokok selama bulan puasa dan Idulfitri. Pertumbuhan throughput terminal juga sejalan dengan perkembangan industri dan jasa logistik di hulu.
Ketua ALFI Jawa Tengah-DIY, Teguh Arif Handoko, menyatakan bahwa pertumbuhan industri menjadi pendorong utama naiknya aktivitas logistik, yang tercatat tumbuh 20 persen selama triwulan I.
Baca Juga: Bentuk Kewajiban pada Negara, Pelindo Petikemas Setor Rp1,94 Triliun
“Tapi ada tantangan juga, seperti keterbatasan armada truk dan antrean panjang di depo kontainer, terutama saat Jumat hingga Senin,” kata Teguh. Ia berharap layanan depo dapat beroperasi 24 jam penuh untuk mengurangi antrean.
Gateway Container Line, perusahaan logistik nasional yang melayani konsolidasi kargo (LCL), turut mencatat kinerja positif. Branch Manager wilayah Jateng-DIY, Arifin, melaporkan lonjakan ekspor LCL hingga 83 persen dan impor 42,15 persen.
“Industri Jateng yang tumbuh pesat berdampak langsung pada kebutuhan jasa logistik kami,” ujarnya. Revenue Gateway Container Line pun tumbuh 31 persen secara tahunan.
Baca Juga: Dukung Strategi Pelindo, TPS Sukses Terapkan Standar Operasional P&C Kapal
Sementara itu, sektor logistik di Jawa Timur juga menunjukkan tren positif. Ketua ALFI Jatim, Sebastian Wibisono, menyebut peningkatan terjadi merata di segmen ekspor-impor maupun domestik.
“Pertumbuhan dua digit, sekitar 15–20 persen. Tanjung Perak sebagai hub pengiriman wilayah timur Indonesia mencatat lonjakan signifikan,” ujarnya.
Peningkatan arus peti kemas disebutnya mencerminkan efisiensi logistik domestik dan membaiknya aktivitas ekspor-impor nasional.
Editor : Ading