Senin, 19 Mei 2025 09:09 WIB

Surabaya Terbitkan SE Soal Popok dan Pembalut Ramah Lingkungan

  • Reporter : Ade Resty
  • | Kamis, 24 Apr 2025 15:37 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi

Wali Kota Eri Cahyadi

selalu.id – Permasalahan sampah popok dan pembalut sekali pakai kini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya.

 

Baca Juga: Waspada! Ada Penyakit Tersembunyi Pada Hewan Kurban, Begini Penjelasannya

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengimbau warga, khususnya perempuan, untuk mulai beralih ke produk ramah lingkungan yang dapat digunakan kembali.

 

“Popok dan pembalut sekali pakai itu sulit terurai dan berbahaya bagi lingkungan. Sudah saatnya kita beralih ke alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti yang bisa dipakai ulang,” ujar Eri usai sosialisasi di Kampung Geblak Jambangan, Selasa (22/4/2025).

 

Menurut Eri, limbah pembalut memiliki dampak lingkungan yang sama seriusnya dengan popok bayi sekali pakai. Keduanya mengandung bahan kimia yang sulit terurai dan berpotensi mencemari sungai, yang menjadi sumber air baku PDAM Surya Sembada.

 

“Air sungai yang tercemar akan berimbas langsung ke kita, karena air itu dikelola jadi air bersih untuk minum, masak, dan kebutuhan sehari-hari,” jelasnya.

Baca Juga: DPRD Sebut Festival Rujak Uleg Surabaya Cerminan Gotong Royong dalam Keberagaman

 

Sebagai langkah konkret, Pemkot Surabaya telah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang mendorong penggunaan popok dan pembalut yang dapat digunakan ulang.

 

SE tersebut akan disebarluaskan ke instansi pemerintah, kelurahan, kecamatan, hingga perusahaan, untuk melibatkan mereka dalam kampanye lingkungan ini.

 

Baca Juga: Surabaya Terapkan iSIKHNAS untuk Awasi Hewan Kurban, Begini Penjelasannya

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya, Dedik Irianto, menambahkan bahwa temuan di lapangan sangat mengkhawatirkan. Jutaan popok dan pembalut masih ditemukan di aliran Sungai Brantas.

 

“Kandungan bahan dalam popok dan pembalut bisa mencemari air dan berbahaya bagi tubuh manusia. Ini yang mendorong Pak Wali bergerak cepat,” ujar Dedik.

 

Editor : Ading