Jumat, 25 Apr 2025 03:34 WIB

Gen Z Disasar, Surabaya Andalkan Aplikasi dan VR untuk Revitalisasi Perpustakaan

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 11 Apr 2025 12:34 WIB
Perpustakaan Surabaya

Perpustakaan Surabaya

selalu.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan daya tarik perpustakaan di Kota Pahlawan.

 

Baca Juga: Begini Cara Pemkot Surabaya Tingkatkan Literasi Anak

Salah satu terobosan terbaru adalah peluncuran aplikasi Banpusboyo (Bank Data Perpustakaan Surabaya), yang dirancang sebagai strategi standarisasi perpustakaan sekaligus mempermudah proses pembinaan oleh Dispusip.

 

Kepala Dispusip Surabaya, Mia Santi Dewi, menyebut Banpusboyo sebagai alat bantu utama dalam mendata dan menilai kualitas perpustakaan di Surabaya.

 

“Aplikasi ini sangat membantu tugas kami dalam membina seluruh perpustakaan yang ada di Surabaya,” ujar Mia, Jumat (11/4/2025).

 

Saat ini, terdapat 2.042 perpustakaan di Surabaya. Namun, Dispusip memiliki kewenangan membina sekitar 900 unit, mencakup perpustakaan SD, SMP, perpustakaan umum, dan Taman Baca Masyarakat (TBM). Sementara itu, perpustakaan SMA dan perguruan tinggi berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan institusi masing-masing.

 

Melalui Banpusboyo, pengelola dapat melakukan pendataan dan penilaian mandiri berdasarkan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Jika ditemukan kekurangan, Dispusip akan memberikan pendampingan hingga standar terpenuhi.

 

“Setelah penilaian mandiri, kami lakukan verifikasi dan dampingi perpustakaan yang butuh penguatan. Bila memenuhi standar, akan kami usulkan untuk akreditasi,” jelas Mia.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Ajak Pustakawan Percepat Perubahan Ekosistem Digital

 

Aplikasi ini ditujukan khusus untuk pengelola perpustakaan sekolah dan komunitas, dengan proses verifikasi lapangan guna memastikan data sesuai kondisi riil.

 

Di samping aspek teknis dan administratif, Dispusip juga menyasar generasi muda, terutama Gen Z, lewat inovasi digital seperti VR Corner di Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya. Fitur ini menyajikan cerita sejarah dan film kepahlawanan dalam format virtual reality.

 

“Gen Z sebenarnya tertarik sejarah, tapi menganggap perpustakaan membosankan. Lewat VR Corner, kami hadirkan sejarah dalam format kekinian yang lebih menarik,” tambah Mia.

 

Baca Juga: Membangun Negeri Lewat Literasi, PJB Kembangkan Taman Baca Masyarakat di Rembang

VR Corner dijadwalkan rampung dan diluncurkan pada November 2025 sebagai bagian dari transformasi perpustakaan menjadi pusat informasi modern dan interaktif.

 

Selain itu, pengembangan layanan juga dilakukan di Perpustakaan Umum Rungkut. Dispusip berupaya menjadikannya bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat riset, informasi, dan rekreasi.

 

“Kami sudah ajukan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pengembangan fasilitas. Harapannya, perpustakaan bisa jadi tempat favorit anak muda untuk berkumpul dan belajar,” tutup Mia.

 

Editor : Ading