Senin, 28 Apr 2025 12:52 WIB

Wali Kota Eri Soroti Ketimpangan Jumlah Murid, Pemkot Akan Batasi Sekolah Baru

  • Reporter : Ade Resty
  • | Kamis, 10 Apr 2025 09:30 WIB
Wali Kota Eri Cahyadi dan anak-anak sekolah

Wali Kota Eri Cahyadi dan anak-anak sekolah

selalu.id - Pemerintah Kota Surabaya akan mengambil langkah tegas terkait ketimpangan distribusi siswa di sekolah-sekolah. Mulai tahun ajaran 2025/2026, Pemkot memprioritaskan sekolah-sekolah lama dalam pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

 

Baca Juga: Efisiensi Anggaran, Pemkot Pangkas Rencana Pembangunan SMP dari Lima Jadi Tiga

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, dukungan Pemkot akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang telah lama berdiri, bukan pada sekolah-sekolah baru yang belakangan bermunculan.

 

“Saya tekankan, kami tidak akan memberikan bantuan ke sekolah baru. Kami utamakan sekolah-sekolah yang sudah lama berdiri,” ujar Eri dalam acara Halal Bihalal bersama Dinas Pendidikan (Dispendik), Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) di Balai Kota Surabaya, Rabu (9/4/2025).

 

Eri menjelaskan, maraknya sekolah baru menyebabkan jumlah siswa di sekolah lain menyusut. Hal ini terjadi karena pendirian sekolah belum diatur secara menyeluruh, terutama soal jarak antar lembaga pendidikan.

 

“Kenapa ada sekolah yang kekurangan murid? Karena jaraknya tidak terkontrol. Banyak sekolah berdiri di satu wilayah tanpa perhitungan yang matang. Belum lagi ada yang izinnya bukan dari Pemkot, tapi dari kementerian atau lembaga lain,” jelasnya.

 

Ia telah meminta Kepala Dispendik meninjau ulang proses pendirian sekolah baru dan menegaskan bahwa sekolah baru tidak akan otomatis menerima Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (BOPDA).

 

Baca Juga: Siswa SMP Swasta Tak Dapat Legalisir Ijazah karena Tunggakan Biaya, Ini Respon DPRD Surabaya

“Kalau ada sekolah baru, jangan berharap langsung dapat BOPDA. Sekolah lama bisa kehilangan siswanya kalau terus-menerus dikalahkan oleh sekolah baru,” tegasnya.

 

Eri juga mengkritik praktik penambahan kelas oleh sekolah tertentu yang hanya merebut murid dari sekolah lain.

 

“Kalau hanya mengambil murid dari sekolah lain, kami tidak akan dukung,” ujarnya.

 

Baca Juga: Gubernur Khofifah Turun Tangan Soal Pungli di Sekolah, Begini Katanya

Langkah ini diambil untuk menjaga keseimbangan dan keberlanjutan lembaga pendidikan yang telah berkontribusi dalam mencerdaskan anak-anak Surabaya. Pemkot memastikan kualitas dan kesinambungan sekolah-sekolah lama tetap menjadi prioritas utama.

 

Eri juga menyinggung kondisi sekolah swasta yang bervariasi. Ada yang mandiri tanpa mengandalkan bantuan pemerintah, namun ada pula yang kesulitan operasional dan mengajukan bantuan ke Pemkot.

 

“Kalau memang tidak mampu dan ingin dipegang Pemkot, akan kami atur kembali mekanismenya,” tuturnya.

 

Editor : Ading