Sabtu, 26 Apr 2025 17:44 WIB

Ratusan RW di Surabaya Dinyatakan Bebas TBC, Dinkes Perkuat Pemantauan

  • Reporter : Ade Resty
  • | Jumat, 21 Mar 2025 13:02 WIB
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina

selalu.id – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam menanggulangi Tuberkulosis (TBC) mulai menunjukkan hasil. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, hingga akhir 2024, sebanyak 111 RW di Kota Pahlawan telah mencapai status Kampung Bebas TBC.

Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan keberhasilan ini didukung oleh sinergi berbagai pihak, termasuk masyarakat, tenaga kesehatan, akademisi, dan sektor swasta. Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 117 Tahun 2024 tentang Penanggulangan Tuberkulosis di Surabaya juga memperkuat langkah-langkah penanganan.

“Perwali ini menjadi pedoman dalam penanganan kasus TBC, mulai dari diagnosis hingga pengobatan berkelanjutan. Kami juga memperkuat pemantauan agar tidak ada pasien yang putus berobat,” ujar Nanik, Jumat (21/3/2025).

Pemkot Surabaya telah menjalankan berbagai program skrining dan pencegahan untuk mempercepat eliminasi TBC, di antaranya skrining berbasis wilayah yang melibatkan Puskesmas serta penggunaan Portable X-Ray untuk deteksi dini.

“Kami juga melakukan investigasi kontak bagi mereka yang tinggal serumah dengan pasien TBC serta memberikan Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) untuk mengurangi risiko penularan,” tambahnya.

Hingga Desember 2024, Kampung Bebas TBC tersebar di berbagai wilayah, yaitu Surabaya Barat (17 RW), Surabaya Pusat (13 RW), Surabaya Utara (14 RW), Surabaya Timur (38 RW), dan Surabaya Selatan (29 RW).

Untuk memperluas cakupan Kampung Bebas TBC, Dinkes menargetkan pencapaian 100 persen skrining bagi terduga TBC, penemuan kasus minimal 90 persen, serta tingkat keberhasilan pengobatan 90 persen pada 2025.

“Kami terus menggencarkan sosialisasi dan mengajak warga Surabaya aktif dalam upaya eliminasi TBC. Dengan lingkungan yang sehat, kita bisa menciptakan kota yang lebih bebas dari penyakit menular,” pungkas Nanik.

Baca Juga: Pagar Tergembok dan Tak Ada Dokter, DPRD Soroti Layanan 24 Puskesmas, Begini Tanggapan Kadinkes Surabaya

Editor : Ading