Sabtu, 22 Mar 2025 10:29 WIB

Tim Satgas Pangan Temukan Kecurangan Minyak Goreng di Pasar Wonokromo

Sidak Satga Pangan Polda Jatim

Sidak Satga Pangan Polda Jatim

selalu.id – Memasuki hari ke-12 puasa ramadhan 2025, Operasi Pasar yang dilakukan Tim Satgas Pangan Polda Jawa Timur di Pasar Wonokromo, Surabaya, Rabu (12/3/2025), mengungkap praktik kecurangan yang meresahkan masyarakat menjelang Lebaran.  Meskipun secara umum ketersediaan bahan pokok, termasuk minyak goreng, dinyatakan aman dan mencukupi hingga Idul Fitri,  temuan ketidaksesuaian volume pada produk minyak goreng kemasan menjadi sorotan utama.

Sidak yang merupakan bagian dari pemantauan harga kebutuhan pokok selama Ramadan ini melibatkan berbagai instansi terkait. Kabidhumas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, menyampaikan bahwa stok sembako secara keseluruhan dalam kondisi aman.  "Alhamdulillah, sembako dan bahan pokok lainnya stoknya aman, termasuk minyak goreng," ujarnya. 

Namun, pernyataan tersebut langsung diimbangi dengan temuan mengejutkan dari Wakil Satgas Pangan Jawa Timur, AKBP Irwan Kurniawan AZ. AKBP Irwan, yang juga menjabat sebagai Kasubdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, menjelaskan hasil pemeriksaan di lapangan.  "Kami menemukan ketidaksesuaian volume pada produk Minyak Kita kemasan botol satu liter.  Setelah diukur dengan bejana ukur, ternyata isinya hanya 850 ml," ungkap AKBP Irwan. 

Kejadian ini bukan hanya satu kasus terisolasi.  Selain kekurangan volume, harga jual minyak goreng tersebut juga di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.  "HET-nya Rp 15.700, tetapi di pasaran ada yang menjual hingga Rp 17.000," tambahnya.

Tim Satgas Pangan tidak tinggal diam.  Mereka berkomitmen untuk menelusuri rantai distribusi, mulai dari produsen hingga distributor tingkat tiga (D3), untuk mengungkap penyebab kenaikan harga dan kekurangan volume tersebut.  Dari tiga perusahaan yang diperiksa,  UD Jaya Abadi teridentifikasi sebagai pemasok minyak goreng dengan volume yang tidak sesuai standar.  Sebaliknya, produk dari Wilmar dan Mega Jaya justru ditemukan berisi lebih dari satu liter.

"Ini sangat mencederai hati masyarakat.  Volumenya sudah dikurangi, harganya masih dinaikkan.  Ini akan kami tindaklanjuti," tegas AKBP Irwan.  Ia menambahkan bahwa tindakan tegas akan diberikan kepada pihak-pihak yang terbukti melakukan kecurangan.  "Kami datang ke sini untuk melayani masyarakat, memberikan kepastian kepada masyarakat," ujarnya. 

AKBP Irwan juga memberikan peringatan keras kepada oknum yang memanfaatkan situasi Ramadan untuk meraup keuntungan dengan cara curang.  "Apabila kami temukan, kami dari Satgas Pangan Polda Jatim akan melakukan proses sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.

Pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok akan terus dilakukan Tim Satgas Pangan Polda Jatim hingga setelah Idul Fitri.  Komitmen ini bertujuan untuk memastikan kelancaran ibadah dan mencegah praktik-praktik curang yang merugikan masyarakat.  Kasus ini menjadi bukti pentingnya pengawasan ketat terhadap distribusi barang kebutuhan pokok, terutama di masa-masa krusial seperti bulan Ramadan. 

Baca Juga: Takaran MinyaKita Tidak Sesuai, Komisi B DPRD Surabaya: Lebih Teliti Membeli

Editor : Ading