selalu.id - Menanggapi polemik Retret kepala daerah yang diadakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko angkat bicara. Menurutnya retret merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk memberikan pembekalan kepada kepala daerah terpilih.
Baca Juga: Minyak Tak Sesuai Takaran, Fraksi PKB DPRD Surabaya: Harus Sanksi
“Retret ini adalah program pemerintah pusat untuk menyatukan visi-misi dan strategi pencapaian tujuan daerah. Ada pemateri dari kementerian dan Lemhannas, dan sebagai kepala daerah, seharusnya mereka patuh pada perintah presiden,” kata Yona.
Menurut politisi Gerindra itu, kepala daerah dipilih oleh rakyat dan setelah dilantik, harus mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi maupun partai politik.
Dalam hal ini, Yona mencontohkan pasangan kepala daerah Surabaya yang baru saja dilantik Eri-Armuji.
Baca Juga: Surabaya Darurat Lahan Makam, DPRD: Memang Perlu Perluasan
“Eri dan Armuji tidak hanya diusung oleh satu partai, tapi 18 partai pengusung, yang mayoritas adalah partai koalisi pemerintah. Saya rasa mereka paham bagaimana menjaga harmoni politik di Surabaya,” tambahnya.
Baca Juga: DPRD Surabaya Soroti SP Dinkopdag ke Pasar Mangga Dua, Ada yang Keliru?
Sekedar diketahui, Wamendagri Bima Arya menyebut sebagian kepala daerah dari PDIP dikabarkan telah bergabung dalam retret di Akmil, Magelang. Sejak malam, Minggu, 23 Februari 2025.
"Ya, yang tadi malam telah bergabung sebagian yang belum bergabung. Dan insyaallah hari ini sisanya akan bergabung," kata Bima Arya.
Editor : Ading