selalu.id – Sejarah baru terukir dalam pemerintahan Indonesia hari ini. Di halaman Istana Kepresidenan, Presiden Prabowo Subianto melantik secara serentak 961 kepala daerah dan wakil kepala daerah dari seluruh Indonesia, termasuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Pelantikan ini menandai tonggak penting dalam demokrasi Indonesia, menyatukan 33 Gubernur, 33 Wakil Gubernur, 363 Bupati, 362 Wakil Bupati, 85 Wali Kota, dan 85 Wakil Wali Kota dari 481 daerah dalam satu upacara megah.
Para kepala daerah, mengenakan pakaian dinas upacara besar berwarna putih, berkumpul sebelum melakukan long march menuju Istana Merdeka. Iringan Marching Band Gita Abdi Praja IPDN menambah semarak prosesi ini, dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bersama Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya dan Ribka Haluk. Barisan panjang para pemimpin daerah ini menjadi simbol kekuatan dan persatuan Indonesia.
Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo memimpin pengambilan sumpah jabatan. Keenam perwakilan kepala daerah dari berbagai agama – Gubernur Lampung (Islam), Gubernur Maluku Utara (Katolik), Wali Kota Singkawang (Buddha), Bupati Karangasem (Hindu), Wali Kota Manado (Konghucu), dan Bupati Merauke (Kristen Protestan) – maju ke depan untuk menandatangani berita acara pelantikan, menunjukkan keberagaman dan inklusivitas Indonesia.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pengabdian kepada rakyat. Beliau mengingatkan para kepala daerah terpilih bahwa jabatan mereka adalah amanah dan panggilan untuk melayani masyarakat. Presiden juga mengumumkan rencana retreat di Magelang untuk para kepala daerah, sebagai bentuk pembinaan dan penguatan kapasitas kepemimpinan.
Usai pelantikan, Presiden Prabowo menyempatkan diri untuk bersalaman dengan setiap kepala daerah dan keluarga mereka, menciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan.
Gubernur Khofifah, dalam keterangan persnya, menyampaikan rasa syukur dan harapannya untuk menjalankan amanah sebagai Gubernur Jawa Timur bersama Wakil Gubernur Emil. Khofifah menegaskan komitmennya untuk melanjutkan program Nawa Bhakti Satya, sekaligus menyinergikannya dengan program Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
"Kami siap menyelaraskan program pembangunan Jawa Timur dengan kebijakan nasional," tegas Khofifah. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar provinsi, kabupaten/kota, dan mitigasi terhadap dinamika global.
Segera setelah pelantikan, Khofifah dan Emil langsung mengadakan rapat koordinasi (Rakor) di Jakarta bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur dan para kepala perangkat daerah. Rakor ini difokuskan pada pembahasan anggaran dan efisiensi, dengan jaminan bahwa efisiensi tidak akan mengurangi layanan publik dan penyaluran bantuan sosial.
Menjelang bulan Ramadhan, Khofifah juga membahas rencana pengendalian harga sembako dan program mudik gratis bagi masyarakat Jawa Timur melalui jalur darat dan laut.
"Pelantikan ini sangat berbeda dengan tahun 2019," ujar Khofifah, mengingat suasana silaturahmi yang kompak dan penuh keakraban antar kepala daerah dari seluruh Indonesia.
Pelantikan serentak ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi simbol babak baru dalam tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia, menandai komitmen untuk pemerintahan yang lebih efektif, efisien, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Semoga kepemimpinan baru ini mampu membawa perubahan positif bagi seluruh daerah di Indonesia.
Baca Juga: Kepala Sekolah di Jatim Dilantik, Khofifah Tekankan Pendekatan Humanis
Editor : Ading