selalu.id — Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gresik menggelar layanan jemput bola selama tiga hari, mulai 12 - 14 Februari 2025 di Atrium Gressmall, Gresik.
Acara bertajuk Gebyar Pelayanan Publik ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-51 Pemkab Gresik dan Hari Jadi ke-538 Kota Gresik.
Baca Juga: Kerangka Manusia Ditemukan Dalam Mobil Mangkrak di Aspol Gresik
Kepala DPMPTSP Gresik, A Reza Pahlevi, menyampaikan, kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Gresik,” ungkapnya, Kamis (13/2/2025).
Sementara itu, Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah (Bu Min), menambahkan program ini bertujuan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan pemerintah.
"Kami berusaha memberikan pelayanan secepat mungkin dan bisa diakses dengan mudah," ujarnya.
Bu Min menegaskan bahwa layanan jemput bola telah lama diterapkan oleh beberapa dinas terkait pada momen-momen tertentu.
"Kami jemput bola, misalnya layanan Dispendukcapil atau perizinan usaha. Tujuannya supaya masyarakat tidak perlu repot datang ke kantor," imbuhnya.
Dalam acara ini, masyarakat bisa langsung mengurus dokumen administrasi sambil menikmati suasana Gressmall.
"Kadang masyarakat sekalian belanja bisa langsung tanya-tanya atau urus keperluan administrasi," tuturnya.
Baca Juga: Banjir Gresik, Gubernur Khofifah Pimpin Penanganan Darurat dari Magelang
Selain pelayanan dari DPMPTSP, Gebyar Pelayanan Publik juga menghadirkan berbagai stan dari dinas terkait.
Mulai dari Dispendukcapil, Dinas Kesehatan, hingga Dinas Tenaga Kerja, Dinas Sosial, Kementerian Agama, Disperpussip, Dinas Pendidikan, dan lainnya.
Beberapa perusahaan swasta dan pelaku usaha juga ikut serta.
Mereka ambil peran untuk memberikan informasi dan layanan terkait kebutuhan masyarakat.
Pengunjung yang hadir pun disuguhi berbagai fasilitas kemudahan.
Baca Juga: Pameran The Jumping City Gresik, Representasi Kota yang Berjumpalitan
Mulai dari pengurusan dokumen kependudukan, perizinan usaha, hingga konsultasi kesehatan.
Kegiatan ini, sambung Bu Min, menjadi upaya Pemkab Gresik dalam membangun pelayanan publik yang lebih responsif.
"Ini dalam rangka sosialisasi sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat," imbuh dia.
Harapannya bisa menghilangkan stigma bahwa birokrasi di Gresik itu ribet.
"Supaya tidak menjadi bumerang, bahwa birokrasi di Kabupaten Gresik terlalu sulit. Padahal kita tidak seperti itu," tandasnya.
Editor : Ading