selalu.id — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, tela melakukan pertemuan ini membahas perawatan sempadan sungai hingga solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir akibat aliran air yang tersumbat enceng gondok dan sedimentas di sungai perbatasan kota.
Wali Kota Eri Cahyadi mengungkapkan bahwa Surabaya kerap menjadi hilir yang menerima luapan air dari berbagai daerah seperti Kediri, Jombang, dan Mojokerto.
Kondisi Kali Jagir Wonokromo, yang tak mampu menampung debit air, menjadi salah satu penyebab utama banjir di beberapa ruas jalan.
“Sambil menunggu perbaikan sungai dari pemerintah pusat, kami sudah melakukan pengerukan dan pembersihan enceng gondok. Untuk jangka pendek, kami juga memetakan wilayah prioritas dan membangun box culvert besar untuk menampung air sementara,” jelas Eri.
Ia menambahkan bahwa untuk solusi jangka panjang, pemkot akan mengembalikan fungsi sungai yang sempat terganggu oleh bangunan liar di sempadan sungai.
“Ada sungai yang awalnya lebar 30 meter menjadi satu meter. Ini yang harus kita perbaiki agar aliran air ke laut kembali lancar,” tegasnya.
Eri berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan solusi nyata untuk mengatasi banjir, tidak hanya di Surabaya tetapi juga di daerah-daerah hulu.
“Surabaya bukan negara sendiri. Kalau ada masalah di Kali Perbatasan, kontak kami, kami siap membantu. Ini pekerjaan bersama untuk Indonesia,” tuturnya.
Kepala BBWS Brantas, Hendra Ahyadi, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, mengingat Surabaya sebagai hilir aliran Sungai Brantas menerima dampak langsung dari berbagai wilayah hulu.
“Kami sudah melakukan pembersihan enceng gondok secara berkala, tetapi pertumbuhannya sangat cepat sehingga diperlukan kolaborasi lebih lanjut,” kata Hendra.
Ia juga mengungkapkan kendala utama, seperti penertiban bangunan liar dan keterbatasan pendanaan, yang memerlukan sinergi dengan Pemkot Surabaya. “Kami mohon bantuan Pak Wali Kota untuk menangani hal ini bersama-sama,” imbuhnya.
Baca Juga: Sungai Karah Tak Mampu Tampung Hujan, Pemkot Surabaya Bangun Rumah Pompa

Editor : Ading