Senin, 17 Mar 2025 09:26 WIB

Tak Pernah Libur Kerja, Nenek Korban Tabrak Lari adalah Pekerja Keras

  • Reporter : Ade Resty
  • | Selasa, 24 Des 2024 13:16 WIB
Korban tabrak lari Mercy hitam

Korban tabrak lari Mercy hitam

selalu.id– Di balik peristiwa tragis yang merenggut nyawa nenek Prasetya Ningsih (63), ia dikenang sebagai wanita pekerja keras dan tangguh.

Umurnya yang sudah paruh payah, Ningsih, yang akrab dipanggil Mami oleh keluarga dan lingkungannya adalah seorang tukang sapu di kawasan Pakuwon City, Surabaya, sekaligus pedagang minuman di hari libur.

Ningsih telah bekerja sebagai tukang sapu selama lebih dari enam tahun. Setiap hari, mulai pagi pukul 07.00 WIB hingga 15.00 WIB ia membersihkan jalanan tanpa mengeluh.

Namun, semangatnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga tidak berhenti di situ. Di hari libur, ia berjualan minuman di kawasan Kenjeran, termasuk saat Lebaran.

“Beliau benar-benar pekerja keras. Kalau tidak kerja sapu, ya dagang di Kenjeran. Bahkan di hari raya pun tetap jualan, lebaran juga jualan,” ujar Djangkung Wasesa, adik ipar korban, saat ditemui di rumah duka.

Ningsih dikenal sebagai sosok yang jarang mengeluh meskipun hidup dalam kesederhanaan. Setelah suaminya meninggal dunia, dia tetap bekerja keras mencari nafkah.

Dari empat anaknya, hanya satu yang masih tinggal bersamanya, sementara dua anak lainnya sudah berkeluarga, dan satu anak berada di dalam tahanan.

“Ibu selalu bilang, jangan pulang terlalu malam. Itu pesan yang sering saya dengar, dari pagi hingga ibu kerja tukang sapu, kalau libur dia tetap bekerja jual dagangan di Kenjeran,”ungkap Muhammad Ikrom, anak bungsu korban yang berusia 21 tahun.

Kehidupan Ningsih yang penuh perjuangan berakhir tragis pada Senin (23/12/2024). Saat sedang mengendarai sepeda usai bekerja, ia ditabrak oleh sebuah mobil Mercedes-Benz hitam atau Mercy hitam bernopol L 1725 FHyang melaju kencang di kawasan Pakuwon City.

Dalam rekaman kamera dashboard milik pengendara lain, terlihat Ningsih yang mengenakan jas hujan hijau terpental bersama sepedanya, pengemudi Mercy hitam justru melarikan diri ke Jalan Kenjeran.

Tragisnya, pelaku yang bernama Septian Uki Wijaya  yang mengemudikan Mercy tersebut menyebabkan kecelakaan beruntun, menabrak tiga mobil dan empat motor di sepanjang Jalan Kenjeran.

Ningsih sempat dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dengan kondisi kritis akibat pendarahan otak, tetapi nyawanya tidak tertolong. Ia menghembuskan napas pukul 02.00 WIB dini hari, terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama satu malam.

Meski pelaku dan keluarganya telah meminta maaf serta menawarkan bantuan, keluarga Ningsih menolak tawaran damai. Mereka berharap kasus ini dapat diusut tuntas, terutama karena ada dugaan pelaku mengemudi dalam keadaan mabuk.

“Ini soal nyawa manusia. Kami ingin proses hukum berjalan sesuai aturan, apalagi pelaku minum alkohol,” tegas Djangkung, Adik Ipar korban.

Baca Juga: Pengemudi Mercy Hitam Ditetapkan Tersangka, Ancaman 15 Tahun  Penjara

Editor : Ading